JAKARTA – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kembali mencatat prestasi di tingkat nasional. Tahun ini, Sumbar berhasil meraih penghargaan Provinsi Layak Anak (Provila) 2025 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri PPPA, Arifatul Choiri Fauzi, kepada Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, pada malam penganugerahan di Auditorium K.H. M. Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jakarta, Jumat (8/8/2025).
Gubernur Mahyeldi menyebut penghargaan ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh elemen di Sumbar.
“Penghargaan ini adalah wujud kerja bersama seluruh pihak, mulai dari pemerintah kabupaten/kota, dunia usaha, organisasi masyarakat, hingga masyarakat sendiri dalam memastikan setiap anak tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman, sehat, dan penuh kasih sayang,” ujarnya.
Menurut Mahyeldi, keberhasilan Sumbar menjadi Provinsi Layak Anak tidak lepas dari komitmen dalam menjalankan amanat regulasi, mulai dari UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, Perpres No. 25 Tahun 2021 tentang Kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak, hingga Permen PPPA No. 12 Tahun 2022.
Evaluasi Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) 2025 dilakukan secara ketat melalui beberapa tahapan, mulai dari evaluasi mandiri, verifikasi administrasi, hingga verifikasi lapangan secara hybrid. Proses ini juga melibatkan berbagai kementerian/lembaga dan mendengarkan aspirasi anak-anak tentang pemenuhan hak serta perlindungan khusus di daerah masing-masing.
Dalam sambutannya, Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi memberikan apresiasi tinggi kepada kepala daerah yang berhasil mendorong terwujudnya program KLA di wilayahnya.
“Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi atas komitmen para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota dalam menciptakan lingkungan yang aman, ramah, dan menghargai pandangan anak. Mewujudkan KLA bukan pekerjaan mudah, dibutuhkan kepemimpinan yang kuat, dukungan kebijakan, dan program terpadu,” tegasnya.
Senada, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, menekankan bahwa kota layak anak bukan hanya layak huni, tetapi juga layak dicintai.
“Ini tentang membangun masa depan bangsa melalui lingkungan yang mendukung anak-anak untuk tumbuh menjadi generasi yang tangguh dan berkarakter,” ucapnya.
Dengan penghargaan ini, Pemprov Sumbar menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kebijakan, program, serta kolaborasi lintas sektor guna mewujudkan Sumbar sebagai provinsi yang aman, inklusif, dan ramah bagi anak-anak.