KI Sumbar Dinilai Lamban Belum Ada Putusan Sengketa Baznas

PenaHarian.com
29 Okt 2024 21:06
4 menit membaca

Padang, PenaHarian.com – Sidang kesimpulan sengketa informasi publik antara Pemohon Media Online PenaHarian.com dan Termohon Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) di Komisi Informasi (KI) Sumbar telah berlangsung pada 30 September 2024 lalu. Namun hingga saat ini belum ada putusan KI Sumbar.

Baca juga: Permohonan Bantuan Warga Pasaman ke Baznas Sumbar Tak Kunjung Cair, Malah Diminta Ajukan ke Kabupaten

Warga Pasaman: Permohonan Kami Sudah Lengkap, Tapi Dihilangkan Baznas Sumbar

Kesimpulan dari Pemohon dan Termohon yang dianggap itu telah diterima oleh KI Sumbar. Pemohon tetap berpendapat bahwa salinan dokumen rincian nama lengkap, alamat lengkap waktu tanggal, dan jumlah dana yang diterima Baznas Provinsi Sumatera Barat dari orang yang memberikan zakat dan dana lain, serta salinan dokumen rincian nama lengkap, alamat lengkap, waktu tanggal, jumlah dana yang diberikan Baznas Provinsi Sumatera Barat kepada penerima zakat dan dana lain serta dokumentasinya adalah informasi terbuka.

Informasi yang dimohonkan Pemohon akan dipergunakan sebagai kontrol sosial dengan melakukan crosscheck apakah zakat dan atau dana lain dari masing-masing pemberi sudah masuk dalam jumlah total yang ada dalam laporan keuangan Baznas dengan menghitung jumlah keseluruhan dana yang diterima Baznas. Sedangkan data penerima zakat dan atau dana lain ataupun bantuan dari Baznas akan dilakukan crosscheck terhadap penerima terkait kesesuain syarat sebagai penerima menurut syariat Islam, dan crosscheck kesesuain data penerima benar-benar telah menerima bantuan dari Baznas.

Pemohon juga kembali menegaskan bahwa Termohon dalam melakukan pendistribusian zakat dan atau dana lain Baznas bersama Gubernur Sumatera Barat seringkali dipublikasi pada media massa, jelas disebutkan identitas nama penerima, alamat lengkap, jumlah bantuan serta dokumentasi penyerahan sehingga mudah diakses publik.

Sedangkan Termohon dalam kesimpulannya pada intinya tetap berpendapat bahwa perihal informasi nama dan alamat lengkap pemberi serta penerima zakat dan atau dana lain dari Baznas Sumatera Barat adalah informasi rahasia.

Terkait kapan putusan sengketa informasi publik ini, Panitera Pengganti Komisi Informasi Sumatera Barat, Kiki Eko Saputra kepada Pemohon mengatakan bahwa sengketa ini masih dalam pembahasan. “Belum (putusan), masih dalam pembahasa kami”, ungkap Kiki Eko Saputra kepada Pemohon, Rabu (16/10/2024) kemarin.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ketika sidang pembuktian pada Kamis (19/9/2024) di ruang sidang Komisi Informasi (KI) Sumatera Barat. Buchari Ketua Baznas Sumbar menolak memberikan informasi yang dimohonkan dengan alasan data pemberi dan penerima zakat dirahasiakan menurut Peraturan Baznas Pusat tentang informasi yang dikecualikan.

Baca juga: Sidang Pembuktian: Baznas Sumbar Tak Bisa Tunjukkan Dasar Hukum Data Penerima Zakat Rahasia

Pengamat Hukum: Data Penerima Zakat Wajib Dibuka, BAZNAS Sumbar Harus Tahu Aturan

Buchari tidak bisa memperlihatkan pasal berapa yang menyatakan data penerima zakat dirahasikan. Hal ini terbukti ketika anggota Majelis, Idham Fadhli yang menyidangkan meminta kepada Ketua Baznas aturan dimaksud, dan langsung dilihat ternyata tidak ada pasal yang menyatakan penerima zakat dirahasikan, yang ada hanya pemberi zakat dikecualikan (rahasia).

Musfi Yendra selaku Ketua Majelis juga menjabat sebagai Ketua Komisi Informasi Sumatera Barat, mempersilahkan agar Baznas Sumbar membuat aturan turunan dari Peraturan Baznas Pusat tentang informasi yang dikecualikan, termasuk soal data penerima. Perihal itu nanti akan dipertimbangkan Majelis, bisa diterima dan bisa juga dibatalkan.

Namun lain hal disampaikan anggota Majelis, Idham Fadhli. Menurutnya, Baznas Sumbar tidak perlu membuat turunan Peraturan Baznas Pusat, sebab Baznas adalah lembaga vertikal.

“Izin Ketua. Saya rasa tidak perlu lagi kita tunggu Baznas Sumbar membuat turunan Peraturan Baznas Pusat, dalam aturan Baznas Pusat sudah jelas, jangan nanti malah lebih hebat Baznas Daerah daripada Baznas Pusat”, ungkap Majelis, Idham Fadhli.

Akhirnya Musfi Yendra selaku Ketua Majelis menyimpulkan bahwa sidang pembuktian telah selesai. “Sebelum putusan, Pemohon dan Termohon dipersilahkan membuat kesimpulan dan disampaikan ke Panitera paling lambat tanggal 30 September 2024”, tukas Ketua Majelis.

Dalam proses sidang pembuktian tersebut, Pemohon PenaHarian.com diwakili Darlinsah kepada Majelis memperlihatkan bukti tambahan bahwa Baznas Sumbar dalam hal pendistribusian zakat atau dana bantuan Baznas Sumbar seringkali dipublikasikan. Jelas disebutkan identitas nama, alamat dan jumlah uang yang diterima.

Hingga berita ini diterbitkan belum ada informasi dari Komisi Informasi Sumatera Barat kapan putusan sengketa informasi tersebut.

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.