Inflasi Turun, Pemko Padang Terus Monitoring Harga Komoditas

PenaHarian.com
21 Okt 2024 16:12
2 menit membaca

Padang – Inflasi di Kota Padang menunjukkan tren penurunan signifikan, dengan angka 1,28 persen pada September 2024 secara year-on-year (y-o-y). Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar, menginstruksikan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk terus memantau harga komoditas, terutama saat terjadi lonjakan harga.

“Inflasi disebabkan oleh kenaikan harga barang. Selama tiga bulan terakhir, inflasi di Kota Padang telah menurun. Kita harus waspada terhadap inflasi yang berkepanjangan, karena dapat berdampak negatif pada perekonomian kota,” ujar Andree saat memimpin High Level Meeting (HLM) TPID di Rumah Dinas Wali Kota Padang pada Senin (21/10/2024).

Dalam pertemuan tersebut, Andree mengharapkan strategi yang tepat dalam mengendalikan inflasi, terutama menjelang transisi pemerintahan. Ia juga mengingatkan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengoptimalkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Pemerintah Kota Padang telah melakukan berbagai langkah untuk mengendalikan inflasi, termasuk penguatan cadangan pangan yang telah didistribusikan mencapai 111,98 persen hingga Oktober 2024. Selain itu, Pemko Padang meluncurkan Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk menstabilkan harga komoditas pangan dan melakukan pemantauan ketersediaan pasokan pangan secara berkala.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang, Alfianto, menjelaskan bahwa penurunan inflasi mulai terlihat sejak Juli 2024 dengan angka 2,11 persen, diikuti dengan 1,94 persen pada Agustus 2024. Makanan, minuman, dan tembakau menjadi komoditas utama penyebab inflasi, sementara kelompok makanan dan minuman berkontribusi pada deflasi.

“Kita berharap dapat mempertahankan stabilitas ekonomi di Kota Padang,” tuturnya.

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.