Workshop CTL SMKN 1 Lubuk Sikaping Memperkuat Kompetensi Guru

PenaHarian.com
2 Mar 2024 10:41
3 menit membaca

Lubuk Sikaping, Kamis, 27 Februari 2024- SMK Negeri 1 Lubuk Sikaping menggelar sebuah workshop yang bertema Contextual Teaching and Learning (CTL). Workshop ini dihadiri oleh seluruh guru SMK Negeri 1 Lubuk Sikaping dan dipandu oleh Supriyanto, S.Pd, MT dari Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan  (BBPMP) Sumatera Barat.

Dalam sambutannya, Kepala SMK Negeri 1 Lubuk Sikaping, Muslim, M.Pd, menjelaskan bahwa kegiatan ini diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari rekomendasi dalam rapor pendidikan. Berdasarkan hasil rapor pendidikan, para guru masih perlu meningkatkan pemahaman dan kompetensinya terkait metode pembelajaran, khususnya CTL.

Tujuan dari workshop ini adalah untuk memberikan tambahan informasi dan kompetensi kepada guru agar mereka dapat menjadi lebih baik, lebih matang, dan lebih profesional dalam bidangnya.

Muslim juga menekankan bahwa guru saat ini harus memiliki kompetensi yang kompleks untuk menjawab tuntutan zaman yang semakin kompleks pula. Oleh karena itu, beliau mengajak seluruh peserta untuk mengikuti workshop ini dengan penuh serius, tanggung jawab, dan kesadaran diri.

Pemateri, Supriyanto, S.Pd, MT, menyampaikan materi mengenai konsep, tujuan, karakteristik, kelebihan, kelemahan, serta strategi pembelajaran CTL. Dalam penjelasannya, Supriyanto menekankan pentingnya membawa konteks kehidupan ke dalam proses belajar-mengajar, sehingga siswa dapat memahami materi pelajaran dengan lebih baik.

Selama workshop berlangsung, Bapak Supriyanto juga memaparkan tujuh konsep CTL, yaitu Konstruktivisme, Inquiry, Bertanya, Masyarakat Belajar, Pemodelan, Penilaian Autentik, dan Refleksi. Selain itu, dia juga membahas beberapa strategi pembelajaran yang terkait dengan pembelajaran kontekstual.

Selain itu Supriyanto juga mempraktikkan bagaimana cara menggunakan AI seperti penggunaan Gemini, Gamma app, Quizizz, d-id.com dan Chat GPT sebagai alat bantu dalam CTL. Supriyanto, S.Pd, MT sebagai pemateri workshop, menyampaikan kesimpulan bahwa CTL pada dasarnya adalah membawa kontek kehidupan dalam kelas. CTL itu seperti sekolah tiga didinding, ada satu dinding yang Bapak/ Ibu buka selalu, itulah dinding kehidupan, itulah implementasi dari sebuah konsep yang kita bawa.  Makanya belajar didalam ruangan itu sama dengan belajar di luar ruangan, begitupun sebaliknya.

Supriyanto, S.Pd, MT Kembali menegaskan bahwa CTL itu seperti sekolah tiga dinding bukan sekolah 4 dinding, bagaimana anak-anak SMK mau diterima di dunia kerja kalau semua yang dipelajari disekolah itu tidak ada didalam implementasi. Kurikulum yang diubah oleh Kementerian itu akan disesuaikan dengan dunia industri dan dunia usaha.
Workshop ini diikuti dengan antusiasme tinggi oleh seluruh peserta, yang melihatnya sebagai upaya nyata untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMK Negeri 1 Lubuk Sikaping.

Diharapkan, melalui pemahaman yang lebih baik tentang CTL, para guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih menyenangkan, memotivasi siswa untuk berpikir tingkat tinggi, dan menghadirkan pembelajaran yang lebih bermakna dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Dengan demikian, Workshop CTL ini menjadi salah satu langkah penting dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di SMK Negeri 1 Lubuk Sikaping, serta mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di dunia kerja yang semakin kompleks dan kompetitif.

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.