Sumbar Raih Penghargaan Nasional, Data Pendidikan Terbersih se-Indonesia

PenaHarian.com
27 Jun 2025 05:10
2 menit membaca

PADANG — Provinsi Sumatera Barat kembali menorehkan tinta emas di panggung nasional. Kali ini, bukan lewat sektor pariwisata atau kebudayaan, melainkan dari bidang pendidikan yang menjadi fondasi kemajuan daerah. Pemerintah Provinsi Sumbar resmi dinobatkan sebagai Provinsi dengan Residu Data Pendidikan Terendah Tahun 2025 oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia.

Penghargaan prestisius ini diberikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, melalui Piagam Penghargaan bernomor 9912/MDM.A/PN.04/2025 yang ditandatangani langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed, di Jakarta pada 26 Mei 2025.

Tiga indikator utama yang menjadi dasar penilaian antara lain:

  • Data satuan pendidikan dengan residu terendah
  • Data peserta didik dengan residu terendah
  • Data pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dengan residu terendah

Penghargaan ini menunjukkan keunggulan Sumbar dalam tata kelola data pendidikan yang rapi, akurat, dan terintegrasi. Hal ini menjadi fondasi penting dalam menyusun kebijakan pendidikan yang tepat sasaran.

“Penghargaan ini adalah buah dari kerja kolektif dan konsisten seluruh unsur pendidikan di Sumbar. Data yang bersih bukan hanya soal teknis, tapi juga wujud tanggung jawab kita terhadap masa depan pendidikan,” tegas Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, Kamis (26/6/2025).

Ia menyebut, akurasi data pendidikan merupakan pilar penting dalam menjalankan program unggulan Pemprov Sumbar bersama Wakil Gubernur Vasko Ruseimy, yakni Gerak Cepat Sumbar Unggul. Program ini fokus pada percepatan pemerataan layanan dasar, termasuk pendidikan.

Mahyeldi juga menyampaikan apresiasi kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, seluruh kepala sekolah, operator Dapodik, pengawas pendidikan, hingga jajaran teknis di kabupaten/kota.

“Prestasi ini adalah milik kita bersama. Saya ucapkan terima kasih atas dedikasi dan kerja cerdas dari seluruh insan pendidikan di Sumbar,” ujar Mahyeldi.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar, Barlius, menyebutkan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari proses panjang, pelatihan berkelanjutan, dan koordinasi yang erat antara sekolah dan pemerintah.

“Kami terus mendorong sekolah untuk memperbarui dan menyempurnakan data secara berkala melalui Dapodik. Data yang valid memperkuat arah kebijakan dan membantu pemerataan pendidikan secara adil,” jelas Barlius.

Lebih lanjut, Barlius menegaskan bahwa keberhasilan ini juga menjadi tonggak dalam mendukung implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pendidikan, serta percepatan program digitalisasi sekolah di Sumatera Barat.

“Sumbar kini menjadi salah satu daerah rujukan nasional dalam hal manajemen data pendidikan. Ini menjadi semangat baru bagi kami untuk terus bergerak maju,” pungkasnya.

Dengan capaian ini, Sumatera Barat membuktikan bahwa ketepatan dan kebersihan data bukan hanya persoalan administratif, melainkan strategi penting menuju pendidikan yang lebih merata, berkualitas, dan berkelanjutan.


Tidak ada komentar untuk ditampilkan.