Padang, – Mulyadi, Pimpinan PT. Pasindo Prima Kreasi selaku kontraktor pekerjaan pemeliharaan atau preservasi jalan nasional Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat di batas Kota Bukittinggi – batas Sumatera Utara memberikan klarifikasi terkait pemberitaan PenaHarian.com berjudul “Mutu Proyek BPJN Sumbar Dipertanyakan, Baru
Dibangun Kini Dikorek Lagi” terbit 25 Juni 2024 kemarin.
“Mengenai terdapatnya genangan air di bahu jalan karena pada saat foto tersebut diambil sekitar bulan Mei memang terdapat kesalahan pekerja pengecoran bahu jalan dari pihak kontraktor yang tidak menyisakan lahan untuk saluran air”, kata Mulyadi sebagaimana keterangan tertulis diterima PenaHarian.com, Rabu (26/6/24).
Akan tetapi tidak lama setelah itu pihak kontraktor telah mendapat teguran dari pihak konsultan dan pengawas PU langsung memperbaiki nya dan genangan tersebut tidak terjadi lagi sampai saat ini.
“Untuk pekerjaan pengaspalan yang baru di kerjakan tahun lalu pada titik tersebut memang mengalami kerusakan dan pihak kontraktor berkewajiban memperbaiki aspal yang rusak tersebut karena saat ini masih dalam masa pemeliharaan”, ungkap pimpinan PT. Pasindo Prima Kreasi tersebut.
Ditambahkan Mulyadi, pengerukan tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab proses pemeliharaan pihak kontraktor pelaksana, saat ini aspal yang di kupas tersebut telah di aspal kembali.
Sebelumnya diberitakan pekerjaan pemeliharaan atau preservasi jalan nasional di batas Kota Bukittinggi – batas Sumatera Utara oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat patut dipertanyakan. Terpantau adanya genangan air dan pengerokan aspal padahal diketahui baru diperbaiki sekitar tahun 2023 lalu.
Kondisi demikian menimbulkan pertanyaan terkait pekerjaan preservasi yang dilaksanakan oleh BPJN Sumatera Barat tersebut. Preservasi sendiri diketahui bertujuan untuk penanganan jalan berupa pencegahan, perawatan, dan perbaikan.
Terdapat jalan yang dipreservasi ada genangan air karena tidak memiliki saluran, tentunya ini berpotensi mempercepat kerusakan jalan. Hal ini menimbulkan tanda tanya terkait perencanaan dari BPJN Sumatera Barat.
Selain itu, ditemukan juga jalan yang belum lama diaspal yaitu sekitar pada tahun 2023, namun pada tahun 2024 ini sudah dikerok lagi untuk diperbaiki. Hal ini menimbulkan pertanyaan terkait umur atau ketahanan aspal dalam pemeliharaan jalan tersebut.
PPK BPJN Sumatera Barat, Noor Arias Syamsu, dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp terkait umur atau ketahanan rehab hotmix, dan perencanaan terkait genangan air karena tidak ada saluran, namun belum memberikan tanggapan.
Sementara Kasubag Umum dan Tata Usaha BPJN Sumatera Barat, Arief Setiawan, saat dikonfirmasi mengatakan akan konfirmasi dulu ke Satker dan PPK. “Kami konfirmasi ke Satker/PPK,” ungkap Arief Setiawan kepada Penaharian.com, Senin (24/6/2024).