Wagub Vasko Turun Tangan Bebaskan Warga dari Pasung: Bukti Kepemimpinan yang Berpihak pada Kemanusiaan

PenaHarian.com
12 Jun 2025 06:07
2 menit membaca

PADANG PARIAMAN — Di sebuah sudut sunyi di Padang Pariaman, cerita kelam tentang pasung akhirnya menemui titik terang. Antoni, seorang penyandang disabilitas mental, yang selama bertahun-tahun hidup terbelenggu oleh rantai dan keterasingan, akhirnya dibebaskan oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy.

Kisah Antoni bukan sekadar catatan pilu tentang keterbatasan layanan kesehatan jiwa, melainkan cermin luka kemanusiaan yang selama ini tersembunyi di balik pagar rumah-rumah sederhana. Ia dipasung bukan karena kejahatan, melainkan karena stigma dan ketidakmengertian yang menutup semua jalan keluar.

“Ini bukan pilihan Antoni, dan bukan pula salah keluarganya. Tapi dalam ketakutan dan tanpa pengetahuan, rantai dianggap solusi. Padahal, setiap manusia berhak hidup dengan martabat,” tulis Vasko dalam unggahan media sosial resminya, Selasa (10/6/2025).

Dengan penuh empati, Vasko menjemput Antoni secara langsung. Bukan sebagai pejabat, melainkan sebagai sesama manusia yang tak kuasa membiarkan penderitaan itu terus berlangsung. Antoni kini sedang menjalani pemulihan medis dan pendampingan psikososial bersama tenaga profesional, sebagai langkah awal menuju pemulihan utuh.

Lebih dari itu, Vasko menegaskan bahwa aksi ini bukanlah sekadar seremonial atau pencitraan. Pembebasan Antoni adalah langkah konkret dalam gerakan Sumbar Bebas Pasung — sebuah visi yang mengakar pada penghormatan terhadap hak asasi manusia dan perlindungan terhadap penyintas gangguan jiwa.

“Ini bukan hanya tentang Antoni. Ini tentang mereka yang belum kita temukan, yang masih terkurung dalam sunyi. Kita harus buka mata dan hati. Pasung bukan solusi. Ini soal kemanusiaan,” ujar Vasko penuh ketegasan.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui dinas-dinas terkait akan terus melakukan pendataan, intervensi lapangan, serta edukasi publik agar praktik pasung benar-benar berakhir. Upaya ini juga meliputi peningkatan akses layanan kesehatan jiwa dan pembinaan keluarga serta komunitas.

Langkah Wakil Gubernur Vasko mendapat apresiasi luas dari masyarakat. Aksi nyata ini dinilai menjadi simbol harapan baru bagi mereka yang selama ini terpinggirkan oleh stigma dan ketidakadilan sosial.

Kini, cerita Antoni telah berubah — dari kisah pasung menjadi kisah pembebasan. Dari luka menjadi semangat. Dan dari keterasingan menjadi harapan.

“Sumbar harus menjadi provinsi yang menghargai semua warganya—termasuk mereka yang sedang berjuang dalam diam. Tidak ada tempat bagi pasung di tanah yang menjunjung kemanusiaan,” pungkas Vasko.

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.