Pasaman, – Aktivitas belajar di SMAN 2 Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Selasa (14/10/2025), tampak berbeda dari biasanya. Sejumlah siswa terlihat turun ke Jalan Raya Nasional di kawasan Lubuk Sikaping untuk melakukan penggalangan dana bagi Palestina pada jam belajar sekitar pukul 10.00 WIB. Kegiatan ini dilaksanakan dengan seizin pihak sekolah.
Kepala SMAN 2 Lubuk Sikaping, Helma Dyona, membenarkan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari aksi solidaritas untuk Palestina yang diinisiasi oleh siswa OSIS. Ia mengatakan, sekolah memberikan izin karena kegiatan itu juga menindaklanjuti surat edaran dari Dinas Pendidikan Sumatera Barat.
“Itu penggalangan dana untuk Palestina, ada surat edaran dari Dinas Pendidikan untuk masing-masing sekolah. Nanti terakhir kita transfer hari Jumat ke Cabang Dinas,” ujar Helma Dyona kepada wartawan melalui sambungan telepon.
Helma menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk pembelajaran karakter dan kepedulian sosial bagi siswa. “Ini inisiatif dari siswa OSIS kita. Mereka minta izin, dan kami izinkan dengan sistem piket. Jadi tidak semua siswa turun, bergantian setiap hari,” jelasnya.
Ia menambahkan, penggalangan dana tersebut tetap dalam pengawasan guru, meskipun guru tidak terus-menerus berada di lokasi kegiatan. Menurutnya, kegiatan seperti ini masih termasuk dalam proses pembelajaran. “PBM itu tidak hanya di dalam kelas. Ini bagian dari pembelajaran karakter, praktek nyata kepedulian sosial,” katanya.
Lebih lanjut, Helma menyebutkan bahwa surat edaran dari Dinas Pendidikan tidak mengatur secara rinci tentang cara pelaksanaan penggalangan dana. Karena itu, pelaksanaan di lapangan sepenuhnya merupakan inisiatif siswa dan guru. “Dalam surat edaran dinas, cara penggalangannya tidak disebutkan. Jadi ini murni inisiatif anak-anak dan guru, dan diizinkan oleh sekolah,” ujarnya.
Ia menegaskan, meskipun siswa yang bertugas tidak mengikuti pelajaran di kelas, mereka tetap dianggap mengikuti proses pembelajaran dalam bentuk kegiatan sosial. “Memang PBM di kelas tidak diikuti, tetapi anak-anak ini mendapatkan kesempatan untuk praktek langsung dalam kegiatan kepedulian sosial,” tutup Helma.