PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) meraih prestasi membanggakan sebagai provinsi terbaik kedua dalam Indeks Perencanaan Pembangunan Nasional (IPPN) 2024 yang diumumkan oleh Bappenas RI. Prestasi ini menempatkan Sumbar di posisi kedua setelah Jawa Barat, dengan skor 94,59 dan predikat Sangat Baik.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, menyatakan bahwa pencapaian ini menjadi motivasi untuk terus memacu pembangunan yang lebih berkualitas dan berdampak nyata bagi masyarakat.
“Alhamdulillah, kita meraih provinsi terbaik kedua dalam IPPN 2024. Ini bukan sekadar pencapaian angka, tetapi harus menjadi pelecut semangat untuk memastikan pembangunan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Sumbar,” ujar Mahyeldi di Padang, Sabtu (11/01/2025).
Mahyeldi juga mengapresiasi kerja keras seluruh jajaran Pemprov Sumbar yang telah berkomitmen merencanakan dan melaksanakan pembangunan secara matang, cepat, tepat, dan berkualitas.
“Skor tinggi ini adalah hasil kerja bersama. Namun, kita harus terus meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, memastikan keberlanjutan manfaatnya untuk masyarakat,” tambahnya.
Penilaian dan Kontribusi Sumbar
IPPN 2024 dinilai berdasarkan kualitas perencanaan pembangunan daerah yang berbasis hasil (outcome). Surat dari Sekretaris Kementerian PPN/Bappenas RI, Teni Widuriyanti, menyebutkan bahwa penilaian ini bertujuan untuk memastikan perencanaan yang terintegrasi dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Sumbar mencatat pencapaian luar biasa pada Aspek Keterhubungan, dengan nilai maksimal 10,00. Hal ini menunjukkan bahwa target pembangunan daerah telah terintegrasi dengan baik ke dalam target kinerja lembaga pemerintah provinsi.
Selain Sumbar, peringkat pertama ditempati oleh Jawa Barat (95,97), sedangkan peringkat ketiga hingga kelima diraih oleh Bengkulu (94,23), Jawa Tengah (93,89), dan Kalimantan Timur (93,11).
Cerminan Reformasi Birokrasi
Prestasi ini juga menjadi tolok ukur keberhasilan Reformasi Birokrasi (RB) 2024, yang mencerminkan peningkatan kinerja seluruh kementerian, lembaga, dan daerah di Indonesia.
“Sumbar menjadi contoh integrasi perencanaan pembangunan berbasis hasil. Ini menunjukkan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pembangunan demi kesejahteraan masyarakat,” ujar Teni Widuriyanti dalam suratnya.
Mahyeldi berharap pencapaian ini menjadi titik awal untuk lebih banyak inovasi dan kolaborasi di masa mendatang. “Terima kasih kepada semua pihak atas kerja kerasnya. Semoga prestasi ini memotivasi kita untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” tutupnya.