Mahyeldi Masuk Daftar Gubernur yang Raih Apresiasi Mendagri Soal Kinerja Anggaran

PenaHarian.com
22 Sep 2025 07:14
2 menit membaca

BATAM – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memberikan penghargaan khusus kepada lima kepala daerah tingkat provinsi di Sumatera yang dinilai mampu menjaga kualitas kinerja anggaran daerah. Salah satu yang mendapat apresiasi tersebut adalah Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah.

Selain Sumbar, provinsi lain yang ikut diapresiasi yakni Kepulauan Riau, Lampung, Aceh, dan Bengkulu. Menurut Tito, capaian kelima daerah itu menunjukkan realisasi belanja yang lebih baik dibanding rata-rata nasional.

“Realisasi belanja mereka lebih tinggi, sehingga efeknya cukup signifikan terhadap penggerak ekonomi masyarakat. Ini patut diapresiasi,” ujar Tito dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan se-Sumatera di Batam, Minggu (21/9/2025).

Ia menambahkan, forum tersebut digelar untuk memperkuat sinergi pusat dan daerah dalam menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan global. Mendagri juga mendorong kepala daerah terus mencari terobosan baru dalam peningkatan pendapatan, seperti mendorong peran swasta, menghidupkan UMKM, serta memanfaatkan program strategis nasional tanpa membebani rakyat.

“Di Daerah Istimewa Yogyakarta misalnya, pertumbuhan ekonomi tetap terjaga berkat UMKM yang kontribusinya mencapai hampir 80 persen,” ungkapnya memberi contoh.

Menanggapi apresiasi tersebut, Gubernur Mahyeldi menegaskan bahwa capaian positif Sumbar merupakan hasil kerja bersama seluruh elemen, mulai dari pemerintah daerah, DPRD, instansi vertikal hingga dukungan masyarakat.

Mahyeldi memaparkan, Pemprov Sumbar saat ini menggencarkan pemutihan pajak kendaraan bermotor bersama Bapenda, Polri, dan Jasa Raharja untuk membantu masyarakat sekaligus meningkatkan penerimaan daerah. Selain itu, program galeh babelok serta pembukaan rekening Bank Nagari bagi perantau Minang juga ikut mendorong pendapatan.

“Hingga pertengahan September, realisasi belanja kita sudah 53 persen, sementara pendapatan mencapai 66 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yang masih 49 persen,” jelasnya.

Ke depan, Pemprov Sumbar juga menyiapkan langkah strategis lain, mulai dari pengembangan energi hijau, hilirisasi sektor pertanian, hingga penerbitan sukuk sebagai motor penggerak pembangunan. “Kita berusaha maksimal agar pertumbuhan ekonomi Sumbar tetap stabil,” tegas Mahyeldi.

Rakor tersebut juga menghadirkan Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamu Karyasayuda dan Plt. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Tommy Andana sebagai pembicara. Dari Sumbar, Mahyeldi turut didampingi sejumlah pejabat eselon II, antara lain Asisten Ekonomi dan Pembangunan Adib Alfikri, Kepala Dinas Pangan Iqbal Ramadipayana, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Endrizal, serta Plt. Kepala Biro Adpim Dirse Novera.

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.