Gubernur Mahyeldi Tegaskan Komitmen Atasi Kemacetan Padang Lua, Lanjutkan Proyek Bypass Bukittinggi–Koto Baru

PenaHarian.com
24 Okt 2025 14:11
3 menit membaca

PADANG — Upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk mengurai kemacetan di kawasan Padang Lua, Kabupaten Agam, kini memasuki babak baru. Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, memimpin rapat koordinasi bersama sejumlah pihak terkait di ruang rapat Istana Gubernur, Jumat (24/10/2025).

Rapat yang juga dihadiri Bupati Agam Benni Warlis, perwakilan Balai Jalan, Balai MCKTR, OPD Provinsi dan Kabupaten, serta pemerintah nagari setempat, membahas solusi konkret untuk menata kawasan sekaligus memperlancar arus lalu lintas di jalur utama Bukittinggi–Padang.

“Kita sudah mendengarkan berbagai masukan dari semua pihak. Alhamdulillah, ada kesepakatan bersama untuk bertindak nyata mengatasi kemacetan di Padang Lua. Kita akan menata kembali pasar sekaligus melanjutkan pembangunan bypass Bukittinggi–Koto Baru. Dengan kerja sama yang solid, insyaallah ini bisa segera terwujud,” ujar Mahyeldi seusai rapat.

Dalam pertemuan tersebut, disepakati dua langkah utama yang dianggap paling efektif, yaitu penataan dan revitalisasi Pasar Padang Lua sebagai langkah jangka pendek, serta penyelesaian proyek Bypass Bukittinggi–Koto Baru sebagai solusi jangka panjang. Revitalisasi pasar diharapkan mampu menertibkan aktivitas perdagangan yang selama ini menghambat arus kendaraan, sementara bypass akan menjadi jalur alternatif untuk memperlancar transportasi antarwilayah.

Adapun wacana pembangunan underpass dan flyover yang sempat dibahas akhirnya tidak dilanjutkan. Hasil kajian menunjukkan wilayah Padang Lua berada di zona rawan gempa dan patahan aktif, sehingga pembangunan underpass dinilai berisiko terhadap keselamatan. Sementara rencana flyover juga sulit direalisasikan karena lokasinya berada di atas rel kereta api dan tidak mendapat izin dari PT KAI atas pertimbangan keamanan.

Bupati Agam, Benni Warlis, menilai langkah yang disepakati merupakan kombinasi ideal antara solusi cepat dan rencana jangka panjang. “Revitalisasi pasar adalah langkah penting dalam waktu dekat, sedangkan bypass akan menjadi solusi permanen agar arus transportasi Bukittinggi–Padang kembali lancar,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Nagari Padang Lua, Jufri, berharap agar proyek bypass benar-benar menjadi prioritas pemerintah. Ia menjelaskan bahwa jalur tersebut sudah lama direncanakan dan kini hanya tersisa sekitar 1,2 kilometer lagi yang belum selesai. “Kalau bypass ini diteruskan sampai ke Pasar Amur, kemacetan bisa diatasi tanpa harus membangun infrastruktur berisiko seperti underpass atau flyover,” tuturnya.

Kesepakatan hasil rapat ini akan menjadi acuan bagi Pemerintah Provinsi Sumbar dan Kabupaten Agam dalam penyusunan perencanaan teknis. Pemprov juga akan mengajukan dukungan ke DPR RI, DPD RI, dan kementerian terkait agar proses pembangunan dapat segera dilaksanakan.

Menutup rapat, Gubernur Mahyeldi menyampaikan keyakinannya bahwa langkah yang diambil akan membawa dampak nyata bagi masyarakat. “Insyaallah, dengan penataan dan pembangunan yang tepat, kawasan Padang Lua akan lebih tertib, aman, dan nyaman bagi warga maupun pengguna jalan,” ujarnya.

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.
x