Gubernur Mahyeldi Dukung Penuh Proyek PLTS Terapung di Danau Singkarak

PenaHarian.com
2 Jan 2025 17:03
3 menit membaca

PADANG — Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, menyatakan dukungannya terhadap rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Danau Singkarak oleh PT PLN Indonesia Power. Menurutnya, proyek ini sejalan dengan visi Sumbar dalam memaksimalkan potensi energi baru dan terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Proyek ini sangat sesuai dengan program energi baru dan terbarukan yang sedang kita kembangkan. Sumbar memiliki potensi besar di bidang EBT ini, dan PLTS Terapung ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” kata Mahyeldi dalam audiensi bersama PLN di Istana Gubernuran, Kamis (02/01/2025).

Manfaat Stabilitas Listrik dan Dukungan Pariwisata

Gubernur menyoroti pentingnya keberadaan PLTS Terapung dalam menjaga stabilitas pasokan listrik di Sumatera. Ia menyebutkan bahwa jaringan listrik yang stabil tidak hanya menggerakkan aktivitas ekonomi tetapi juga mendorong berbagai sektor lainnya, termasuk pariwisata.

“Jika listrik stabil, aktivitas masyarakat tidak terganggu. Pariwisata juga akan semakin berkembang, apalagi jika pencahayaan di kawasan sekitar Danau Singkarak dikelola dengan baik. Ini bisa menjadi daya tarik baru bagi wisatawan, baik siang maupun malam,” ujarnya.

Pentingnya Pendekatan Berbasis Kearifan Lokal

Mahyeldi mengingatkan bahwa investasi harus dilakukan dengan pendekatan yang sensitif, terutama terkait pembebasan lahan ulayat. Ia menekankan perlunya pelibatan masyarakat adat dalam setiap tahap proyek agar tidak menimbulkan konflik.

“Jika pengukuran atau proses lainnya dilakukan tanpa melibatkan masyarakat, masalah bisa muncul. Oleh karena itu, investor harus menjelaskan tujuan dan prosedur dengan transparan,” tambahnya.

Tahapan dan Pelaksanaan Proyek

Vice President Pengembangan Bisnis PT PLN Indonesia Power, Hendry Asdayoka Putra, menjelaskan bahwa proyek PLTS Terapung ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap:

  1. Tahap Perencanaan: Berlangsung selama satu tahun.
  2. Tahap Konstruksi: Diperkirakan memakan waktu dua tahun.
  3. Tahap Operasional: Akan dimulai dalam lima tahun ke depan.

Proyek ini akan dikelola oleh PT Indo ACWA Tenaga Singkarak (IATS) dengan dukungan pemerintah daerah serta masyarakat lokal.

Dampak Positif untuk Masyarakat

Hendry juga menjelaskan berbagai program pemberdayaan yang akan dilakukan, termasuk:

  • Pendidikan: Beasiswa bagi pelajar berprestasi untuk melanjutkan studi di Arab Saudi, bantuan pendidikan untuk siswa sekolah, serta pengadaan fasilitas pendukung pendidikan.
  • Fasilitas Umum: Renovasi tempat ibadah seperti surau dan perbaikan fasilitas umum lainnya.
  • Pemberdayaan Ekonomi: Bantuan alat tangkap ikan untuk nelayan di sekitar Danau Singkarak, serta dukungan pengembangan ekowisata yang melibatkan pelaku wisata lokal.

“Kami juga akan mendorong pengembangan UMKM di sekitar proyek. Ini adalah komitmen kami untuk memastikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” jelas Hendry.

Proyek PLTS Terapung ini diharapkan menjadi contoh sukses kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan investor dalam mengembangkan energi terbarukan yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga membawa manfaat sosial dan ekonomi yang luas bagi Sumatera Barat.

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.