Diresmikan Wagub Vasko, Masjid Al Mujahidin Tilatang Kamang Kian Tacelak Usai Renovasi: Ini Sejarahnya

PenaHarian.com
10 Jun 2025 17:17
RAGAM 0
2 menit membaca

AGAM – Setelah melalui proses renovasi menyeluruh, Masjid Al Mujahidin yang terletak di Jorong Sidang Rawang, Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, kembali dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, pada Senin (9/6/2025). Peresmian ini menjadi penanda penting atas perhatian pemerintah daerah terhadap pelestarian rumah ibadah bersejarah.

Masjid Al Mujahidin bukan sekadar tempat ibadah. Didirikan pertama kali pada tahun 1896, masjid ini menyimpan jejak sejarah panjang masyarakat Tilatang Kamang. Salah satu peninggalan bersejarah yang masih bertahan hingga kini adalah mimbar asli yang tidak pernah diganti sejak masjid ini berdiri. Keberadaan mimbar tersebut menjadi simbol keteguhan masyarakat dalam menjaga nilai dan warisan leluhur.

Dalam sejarahnya, masjid ini dahulu milik tiga jorong yang tergabung dalam satu kesatuan bernama Sidang Rawang, yakni Jorong Rawang Bunian, Jorong Guguak Koto Aua, dan Jorong Bukareh. Seiring waktu, Jorong Bukareh telah membangun masjid sendiri, sementara Al Mujahidin tetap menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi dua jorong lainnya.

Tokoh penting di balik berdirinya masjid ini adalah Rasul Angku Mudo, seorang ulama karismatik dari Suku Payobada, Kaum Datuak Hasadahulu. Ia dikenang sebagai penggagas dan peletak fondasi awal, baik secara fisik maupun spiritual, bagi kehidupan masyarakat sekitar.

Renovasi masjid pada tahun 2025 tetap mempertahankan sentuhan arsitektur lama, namun dilengkapi dengan fasilitas modern yang mendukung kenyamanan dan kapasitas jamaah. Peresmian oleh Wagub Vasko Ruseimy menjadi momen penuh haru dan kebanggaan bagi masyarakat setempat.

“Kami bersyukur dan berterima kasih atas perhatian pemerintah. Kehadiran Bapak Wagub menjadi semangat baru bagi kami untuk terus menjaga dan memakmurkan masjid ini,” ujar Dandi (35), warga Jorong Rawang Bunian.

Lebih dari sekadar rumah ibadah, Masjid Al Mujahidin kini menjadi pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan budaya. Semangat kebersamaan masyarakat terlihat dari proses renovasi yang melibatkan partisipasi aktif warga sejak awal.

Wagub Vasko dalam sambutannya kembali mengingatkan pentingnya menjadikan masjid sebagai pusat peradaban Minangkabau. “Masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi juga pusat kemajuan umat dan benteng nilai-nilai luhur,” tegasnya.

Dengan wajah baru yang lebih tacelak namun tetap berakar kuat pada nilai tradisi, Masjid Al Mujahidin diharapkan terus menjadi lentera kehidupan spiritual dan sosial bagi generasi masa kini dan mendatang.

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.