Laut Sumbar Tak Lagi Bebas! Vasko Tangkap 12 Nelayan Pukat Harimau Asal Sibolga

PenaHarian.com
28 Mei 2025 08:10
2 menit membaca

PADANG — Laut Sumatera Barat kini tak lagi menjadi ladang empuk bagi para perusak ekosistem laut. Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, membuktikan komitmennya dalam melindungi nelayan tradisional dan memerangi praktik ilegal penangkapan ikan. Dalam operasi gabungan yang digelar bersama Ditpolairud Polda Sumbar, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan nelayan Air Bangis, 12 nelayan pelaku pukat harimau akhirnya ditangkap.

Patroli laut yang dipimpin langsung oleh Vasko pada 12 Mei 2025 di perbatasan Sumbar–Sumut sempat terganggu cuaca ekstrem. Namun, koordinasi intensif yang terus dilanjutkan membuahkan hasil: kapal KM Dirga asal Sibolga, Sumut, berhasil diamankan pada Senin (26/5) di koordinat N 00°16.223° E 009°00.710°.

Kapal tersebut terbukti membawa alat tangkap terlarang jenis trawl dan sekitar 2,5 ton ikan, serta 12 awak kapal, melebihi izin Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang dimilikinya.

“Keluhan dari nelayan Air Bangis bukan hal baru. Pukat harimau dari luar daerah ini bukan hanya merusak terumbu karang, tapi juga mengancam mata pencaharian nelayan lokal,” tegas Vasko.


Guna menghindari potensi konflik sosial, termasuk risiko pembakaran kapal oleh warga yang geram, para pelaku langsung digiring ke Subdit Gakkum Ditpolairud Polda Sumbar di Padang.

Keesokan harinya, Selasa (27/5), Wagub Vasko meninjau langsung proses hukum dan kondisi barang bukti. Ia menyaksikan sendiri kerusakan parah pada terumbu karang yang masih menyangkut di jaring kapal—bahkan sebagian besar karang itu masih dalam tahap pertumbuhan.

“Ini bukan sekadar pelanggaran hukum. Ini pelanggaran atas masa depan laut kita. Banyak karang, termasuk yang belum berkembang, hancur karena alat tangkap haram ini,” ujarnya tegas.


Vasko mengapresiasi sinergi antara Ditpolairud, DKP Sumbar, dan KKP, dan berharap langkah tegas ini menjadi peringatan keras bagi nelayan nakal dari luar Sumbar.

“Sumbar bukan lagi wilayah bebas untuk merusak laut. Terima kasih kepada Pak Kapolda dan seluruh pihak terkait yang serius menjaga laut kita,” tambahnya.


Dirpolairud Polda Sumbar Kombes Marsdianto menyampaikan bahwa saat ini proses penyidikan sedang berlangsung dan penetapan tersangka akan segera dilakukan. Dalam inspeksi tersebut, Vasko didampingi Kepala DKP Sumbar Reti Wafda, Kombes Marsdianto, dan Kasubdit Gakkum Kompol Harianto beserta jajaran.

Langkah ini jadi bukti bahwa di era Vasko, laut Sumbar bukan tempat bermain bagi para perusak lingkungan. Laut adalah warisan—dan Sumbar memilih untuk menjaganya.

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.