Padang, – Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Mastilizal Aye, melontarkan kritik keras terhadap pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) online di kota tersebut. Ia menilai Dinas Pendidikan Kota Padang kurang profesional karena menerapkan sistem dari Kementerian Pendidikan tanpa mempertimbangkan karakteristik dan kebutuhan daerah.
Menurutnya, kebijakan yang diambil mentah-mentah dari pusat justru menimbulkan masalah baru. Salah satu yang menjadi sorotan adalah jalur domisili yang dianggap tidak adil, di mana sejumlah siswa berprestasi gagal masuk sekolah negeri karena tinggal di wilayah blank spot yang jauh dari sekolah favorit.
“Dinas Pendidikan seharusnya menyesuaikan aturan dengan kondisi daerah. Jangan memaksakan sistem pusat yang malah merugikan anak-anak kita,” ujar politisi Partai Gerindra itu, Kamis (26/6/2025).
Aye juga mengungkap banyak keluhan dari masyarakat terkait sulitnya mengakses situs pendaftaran, terutama pada jalur prestasi. Beberapa calon siswa dilaporkan hanya dapat memilih satu sekolah negeri dan satu sekolah swasta, yang menurutnya sangat membatasi pilihan.
Ia menilai persoalan ini bisa dihindari jika Dinas Pendidikan melakukan simulasi dan pengecekan server secara menyeluruh sebelum penerapan sistem. “Kalau diuji coba lebih dulu, saya yakin masalah ini tidak akan terjadi,” tegasnya.
Kerumitan alur pendaftaran dan lambannya akses situs, tambahnya, semakin memperparah kekacauan SPMB tahun ini. Ia pun mengajak masyarakat untuk aktif mengawal proses penerimaan murid baru dan segera melaporkan setiap kejanggalan yang ditemui.
“Masyarakat harus ikut mengawasi. Jika ada masalah, laporkan agar bisa segera diperbaiki,” tutup legislator dari daerah pemilihan Padang Barat, Padang Utara, dan Nanggalo tersebut.