Wagub Sumbar Tegas Tindak Kapal Pukat Harimau dari Sibolga, Wali Kota Minta Maaf Langsung ke Padang

PenaHarian.com
21 Jul 2025 08:55
2 menit membaca

PADANG — Komitmen Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam menjaga kedaulatan laut dan melindungi hak nelayan kecil dibuktikan secara nyata. Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, turun langsung memimpin patroli laut gabungan yang berhasil menangkap kapal nelayan asal Sibolga, Sumatera Utara, yang melakukan praktik penangkapan ikan ilegal menggunakan pukat harimau (trawl).

Kapal bernama KM Dirga tersebut kedapatan beroperasi di wilayah perairan Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat — kawasan tangkap eksklusif bagi nelayan kecil Sumatera Barat. Operasi yang dilakukan bersama Ditpolairud, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta para nelayan lokal ini menunjukkan ketegasan Sumbar dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut dan keadilan sosial bagi komunitas nelayan tradisional.

Langkah tegas tersebut mendapat respons cepat dari Wali Kota Sibolga, Akhmad Syukri Nazry Penarik, yang datang langsung ke kediaman Wakil Gubernur Sumbar, Jumat (18/7/2025). Dalam kunjungan resmi itu, Wali Kota Syukri menyampaikan permintaan maaf atas pelanggaran yang dilakukan oleh kapal asal wilayahnya.

“Kami datang dengan niat tulus, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Sumbar, khususnya nelayan Air Bangis, atas tindakan yang mencederai solidaritas antarwilayah. Kami juga mendukung penuh langkah tegas yang diambil Wagub Vasko,” ujar Syukri.


Rombongan Pemkot Sibolga terdiri dari Ketua DPRD Kota Sibolga, Sekda, Sekwan, Kadis Kesehatan, perwakilan Dinas Perikanan, Kabag Umum, Ketua HNSI Sibolga-Tapteng, serta sejumlah nelayan jaring salam, sebagai bentuk komitmen kolektif memperbaiki hubungan dan mendorong praktik perikanan yang berkelanjutan.

Wakil Gubernur Vasko mengapresiasi itikad baik dari Pemerintah Kota Sibolga namun menegaskan bahwa proses hukum tetap berjalan.

“Ini bukan soal rivalitas antardaerah, tetapi soal prinsip keadilan dan keberlanjutan. Laut adalah ruang hidup bagi nelayan kecil kami, dan negara tidak boleh kalah oleh praktik-praktik yang merusak. Kami akan konsisten menegakkan aturan,” tegas Vasko.


Patroli laut yang dilakukan sebelumnya merupakan bagian dari strategi Pemprov Sumbar dalam memperkuat pengawasan pesisir, mengingat semakin maraknya kapal modern yang masuk secara ilegal dan menggunakan alat tangkap merusak. Penangkapan KM Dirga menjadi sinyal kuat bahwa Sumbar tidak mentolerir eksploitasi yang mengancam keberlangsungan hayati laut dan kesejahteraan nelayan lokal.

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.