Komjen Fadil Imran Tantang TPN Ganjar-Mahfud Buktikan Dugaan Oknum Pimpinan Polri Tidak Netral Pemilu 2024

penaharian.com
17 Nov 2023 21:23
2 menit membaca

Jakarta, – Dalam upaya menjaga netralitas Polri dalam Pemilihan Presiden 2024, Kabaharkam Polri, Komjen M Fadil Imran, mengeluarkan tantangan terbuka kepada Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aiman Witjakson. Sebanyak enam laporan polisi telah diajukan terhadap Aiman Witjaksono setelah dirinya mengeluarkan pernyataan yang mempertanyakan netralitas Polri dalam Pemilu mendatang.

Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya telah mengambil alih penanganan laporan-laporan tersebut. Polda Metro Jaya akan memanggil Aiman Witjaksono guna klarifikasi lebih lanjut terkait pernyataannya.

“Klarifikasi ini diperlukan untuk mengungkap apakah ada unsur pidana dalam pernyataan yang disampaikan Aiman Witjaksono. Jika tidak, hal ini akan dianggap sebagai bagian dari proses demokrasi dalam menyampaikan pendapat,” ungkap Kabaharkam Polri, Fadil Imranndalam rapat komisi III DPR RI Rabu (15/11/2023).

Fadil Imran juga menegaskan pentingnya membangun pernyataan yang didasarkan pada fakta, bukan hanya sekadar opini. Ia menantang Aiman Witjaksono untuk membuktikan dugaan tentang oknum pimpinan Polri yang berpihak pada calon presiden atau partai politik tertentu.

“Saudara Aiman, datanglah untuk membongkar siapa oknum pimpinan Polri yang berpihak pada capres atau parpol tertentu. Jangan hanya berani bicara tanpa bertanggung jawab,” tegas Fadil Imran.

Tantangan terbuka ini merupakan upaya Kabaharkam Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban publik serta menghindari tersebarnya narasi yang dapat mempengaruhi kesadaran publik tanpa dasar yang kuat.

Dalam kesempatan yang sama, Fadil Imran juga menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak didukung oleh fakta. “Kita perlu memahami bahwa pernyataan yang dibangun tanpa bukti dapat memiliki dampak besar terhadap stabilitas sosial,” tambahnya.

Pernyataan Fadil Imran menyoroti perlunya tanggung jawab dalam menyampaikan informasi publik yang dapat mempengaruhi opini masyarakat. Kabaharkam Polri tetap menegaskan komitmennya untuk mengungkap kebenaran dan menjaga netralitas Polri dalam konteks Pemilihan Presiden yang akan datang.

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.