Gubernur Sumbar: Perkuat Pengawasan Perilaku Menyimpang di Sekolah Berasrama dan Pondok Pesantren

PenaHarian.com
3 Sep 2024 14:15
2 menit membaca

Bukittinggi, — Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah Datuak Marajo, mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap potensi perilaku menyimpang di sekolah berasrama dan pondok pesantren (ponpes).

Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kebijakan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang digelar di Aula Istana Bung Hatta, Bukittinggi, Mahyeldi menekankan perlunya sinergi antara pihak sekolah, orang tua, OPD, dan masyarakat.

Mahyeldi menyebutkan bahwa antusiasme masyarakat untuk menyekolahkan anak di sekolah berasrama dan ponpes semakin meningkat, seiring dengan meningkatnya kualitas pendidikan di lembaga-lembaga tersebut.

Meskipun demikian, ia mengingatkan bahwa ada potensi perilaku menyimpang seperti penyalahgunaan narkoba, tawuran, pergaulan bebas, dan LGBT yang harus diwaspadai.

“Semakin kita fokus meningkatkan kualitas pendidikan, semakin ada tantangan untuk menjaga agar pelajar tidak terpengaruh oleh perilaku negatif,” ujar Mahyeldi.

Ia menekankan perlunya pengawasan tidak hanya terhadap pelajar, tetapi juga terhadap pengajar dan pengawas asrama.

Gubernur Sumbar juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara sekolah, orang tua, OPD, lembaga terkait, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif.

“Perkuat sinergitas dan komitmen bersama untuk mencegah perilaku menyimpang di lingkungan sekolah berasrama dan ponpes,” tegas Mahyeldi.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat terkait, termasuk Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar, Mahyudin; Kepala Biro Kesra Setdaprov Sumbar, Al Amin; Kepala Biro Umum Setdaprov Sumbar, Edi Dharma; Kepala Biro Adpim Setdaprov Sumbar, Mursalim; dan Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Barlius.

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.