Padang Panjang – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, mengalami momen unik selama perjalanannya dari Kota Bukittinggi menuju Kabupaten Tanah Datar pada Minggu (1/9/2024). Dalam perjalanan tersebut, iring-iringan kendaraan gubernur dihadang oleh seorang pedagang asongan di bawah jembatan flyover Simpang Lapan, Bukit Surungan, Kota Padang Panjang.
Peristiwa ini berawal ketika seorang pedagang bernama Jufri Hendri Cimenyes berdiri di badan jalan sembari melambaikan tangan dan meneriakkan “Pak, Pak Gubernur”. Tindakan tersebut memaksa rombongan gubernur untuk berhenti. Gubernur Mahyeldi kemudian membuka kaca jendela kendaraannya dan menanyakan kebutuhan pedagang yang menghalangi jalan.
Dengan rendah hati, Jufri Hendri, yang juga dikenal sebagai konten kreator, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Mahyeldi. Ia mengungkapkan rasa syukurnya atas perbaikan jalan Lembah Anai yang mempermudah aktivitasnya sebagai pedagang pergedel keliling. “Jalan Lembah Anai sudah bagus kembali, sehingga kami bisa berjualan untuk keluarga. Terima kasih banyak,” ujarnya.
Jufri mengaku sengaja mencegat Gubernur karena tidak memiliki waktu untuk datang ke kantor dan ingin segera menyampaikan terima kasih. Meskipun caranya mungkin tidak konvensional, niatnya untuk menyampaikan penghargaan sangat tulus. “Maaf kalau caranya kurang tepat. Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah. Semoga Bapak selalu sehat,” tambahnya.
Menanggapi ungkapan terima kasih tersebut, Gubernur Mahyeldi menyatakan apresiasinya dan menegaskan bahwa perbaikan jalan Lembah Anai bukan hanya hasil usahanya sendiri, tetapi merupakan kerja sama banyak pihak. “Alhamdulillah, terima kasih kembali. Perbaikan ini adalah hasil kerja keras banyak pihak, bukan hanya saya. Terima kasih kepada semua yang telah berkontribusi,” jawab Mahyeldi.
Setelah menyelesaikan interaksi dengan pedagang pergedel, Gubernur Mahyeldi dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Tanah Datar untuk meresmikan Masjid Turawan di Kecamatan Rambatan. Sebelumnya, mereka juga menghadiri acara Pembinaan Lembaga Adat di Kabupaten Agam.
Kejadian ini menjadi contoh menarik bagaimana komunikasi langsung antara pemimpin dan masyarakat dapat membawa dampak positif, sekaligus menunjukkan dedikasi pemerintah dalam merespons kebutuhan rakyatnya.