Pasaman Barat —
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat kembali menegaskan komitmennya dalam menjamin hak dan kesejahteraan anak-anak, khususnya yang berada di bawah pengasuhan lembaga. Hal ini diwujudkan melalui penyerahan hibah sebesar Rp2,7 miliar oleh Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, kepada Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, pada Sabtu (28/6).
Acara penyerahan berlangsung di Yayasan Darun Nafis As Sa’diyah, Nagari Tabek Sirah, Kecamatan Talu, dan diterima langsung oleh Pj. Sekda Pasbar, Doddy San Ismail. Dana hibah ini dialokasikan secara khusus untuk mendukung operasional Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di wilayah Pasaman Barat.
Adapun penggunaan dana mencakup berbagai kebutuhan penting, mulai dari pemenuhan gizi dan permakanan di sembilan LKSA, dukungan pendidikan di satu lembaga, pembangunan sarana dapur sehat di satu LKSA, hingga penguatan sistem pengasuhan anak berbasis lembaga. Pendekatan ini tidak hanya menyentuh aspek fisik, tetapi juga menyasar kualitas hidup dan perkembangan psikososial anak-anak.
“Ini bukan hanya soal angka atau fasilitas. Ini adalah bentuk nyata bahwa negara hadir untuk anak-anak yang selama ini berada dalam pengasuhan lembaga. Mereka berhak tumbuh dengan sehat, bahagia, dan punya masa depan cerah,” tegas Wakil Gubernur Vasko Ruseimy dalam sambutannya.
Ia menambahkan, perlindungan terhadap kelompok rentan seperti anak-anak merupakan tanggung jawab moral dan sosial pemerintah, serta investasi strategis untuk masa depan Sumatera Barat yang lebih berkeadilan dan berperadaban.
Hibah ini juga menunjukkan sinergi kuat antara Pemprov dan Pemkab dalam membangun sistem perlindungan anak di tingkat daerah. Dengan adanya alokasi anggaran yang jelas dan terarah, pemerintah daerah diharapkan bisa lebih optimal dalam memastikan hak anak terpenuhi secara menyeluruh dan tanpa diskriminasi.
Wagub Vasko juga mengingatkan pentingnya pengelolaan dana yang akuntabel dan transparan agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh anak-anak yang membutuhkan. Ia menegaskan, pemberian hibah ini bukan sekadar program sesaat, tetapi merupakan bagian dari gerakan berkelanjutan demi menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi seluruh anak di Sumatera Barat.
“Pembangunan manusia adalah prioritas utama kita. Bukan hanya membangun jalan dan gedung, tetapi membangun harapan dan karakter generasi masa depan. Dan anak-anak inilah fondasinya,” ujar Wagub menutup pernyataannya.
Dengan langkah ini, Pemprov Sumbar memperkuat pesan bahwa pembangunan yang adil dan berkelanjutan hanya dapat dicapai bila semua pihak, terutama anak-anak yang rentan, tidak tertinggal dalam prosesnya.