Sumbar Raih Dua Penghargaan Nasional di IMTI 2025, Kokohkan Citra Destinasi Wisata Halal Unggulan

PenaHarian.com
9 Okt 2025 18:51
3 menit membaca

Jakarta, — Provinsi Sumatera Barat kembali mencatat prestasi membanggakan di tingkat nasional. Pada ajang Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025, Sumbar berhasil meraih dua penghargaan bergengsi yang menegaskan posisinya sebagai salah satu destinasi wisata halal unggulan di Indonesia.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Widiyanti Putri Wardhana kepada Gubernur Sumatera Barat yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata Lila Yanwar dalam acara puncak IMTI 2025 di Jakarta Expo, Kamis (9/10/2025).

Berdasarkan hasil penilaian juri, Sumatera Barat dinobatkan sebagai provinsi terbaik kedua secara nasional dalam pengembangan destinasi pariwisata ramah Muslim. Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas komitmen Pemerintah Provinsi Sumbar dalam membangun ekosistem pariwisata syariah yang berkelanjutan.

Selain itu, Sumbar juga menerima penghargaan khusus dari CrescentRating dan HalalTrip Singapura karena dinilai berhasil membina masyarakat dalam menjaga budaya serta kuliner halal yang menjadi kekuatan utama sektor pariwisata daerah.

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah menyampaikan rasa syukur atas capaian tersebut. Ia menilai penghargaan ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh pihak yang telah berkontribusi memajukan pariwisata daerah.

“Alhamdulillah, ini merupakan anugerah dan hasil kerja bersama seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah, pelaku pariwisata, hingga masyarakat. Penghargaan ini menegaskan bahwa nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal Minangkabau dapat berjalan beriringan dalam membangun pariwisata yang berkah dan berkelanjutan,” ujar Mahyeldi.

Ia menambahkan bahwa penghargaan ini menjadi motivasi bagi pemerintah provinsi untuk terus memperkuat citra Sumatera Barat sebagai destinasi wisata halal unggulan nasional. “Insya Allah, Sumatera Barat akan terus berbenah. Kita ingin pariwisata yang bukan hanya indah dipandang mata, tapi juga menumbuhkan nilai-nilai keberkahan bagi masyarakat dan negeri ini,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Lila Yanwar, menjelaskan bahwa IMTI menilai pengembangan destinasi wisata ramah Muslim berdasarkan empat kategori utama, yaitu akses (access), komunikasi (communication), lingkungan (environment), dan pelayanan (service).

“Dalam kategori akses, dinilai kemudahan menuju fasilitas wisata, transportasi ramah Muslim, serta ketersediaan peta dan informasi lokasi yang akurat. Komunikasi menitikberatkan pada kejelasan informasi dalam berbagai bahasa, termasuk restoran halal, jadwal salat, dan fasilitas ibadah,” jelas Lila.

Ia menambahkan bahwa kategori lingkungan mencakup kebersihan, keamanan, dan kenyamanan destinasi, sedangkan pelayanan berfokus pada sikap ramah, profesional, dan sesuai prinsip syariah. “Alhamdulillah, setelah melalui penilaian panjang, Sumbar terpilih sebagai provinsi terbaik kedua secara nasional. Ini bukti bahwa kita berada di jalur yang benar dalam mengembangkan pariwisata halal,” ujarnya.

Ketua Tim Penilai IMTI 2025, R. Wisnu Rahtomo dari Enhaii Halal Tourism Center (EHTC) Politeknik Pariwisata NHI Bandung, menilai sektor pariwisata ramah Muslim di Sumatera Barat mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun 2023.

“Peningkatan itu terlihat tidak hanya dari atribut dasar, tetapi juga dari pengalaman wisatawan. Kami terkesan dengan kebersihan dan kenyamanan fasilitas ibadah, seperti mushalla di Bandara Internasional Minangkabau, serta layanan ramah di Hotel Rangkayo Basa dan Rumah Makan Pagi Sore,” kata Wisnu.

Prestasi ini semakin memperkuat posisi Sumatera Barat sebagai destinasi wisata halal terdepan di Indonesia yang mampu mengharmonikan nilai budaya, religiusitas, dan pelayanan pariwisata modern.

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.