Pemprov Sumbar Genjot Perbaikan Jalan Penghubung Payakumbuh–Lintau, Progres Sudah 50 Persen

PenaHarian.com
8 Jul 2025 20:52
2 menit membaca

LIMAPULUH KOTA — Harapan masyarakat Nagari Labuah Gunuang dan sekitarnya atas perbaikan infrastruktur akhirnya terjawab. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) melalui Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) tengah mempercepat proses rehabilitasi jalan penghubung vital antara Kota Payakumbuh dan kawasan Lintau, Kabupaten Tanah Datar.

Proyek perbaikan sepanjang 1,3 kilometer ini kini telah mencapai progres 50 persen. Jalan yang sebelumnya rusak parah dan kerap menghambat mobilitas warga kini mulai berubah wajah. Warga pun menyambut baik pembangunan tersebut.

“Alhamdulillah, apa yang kami tunggu-tunggu dijawab Pemprov Sumbar dengan aksi nyata,” ujar Wali Nagari Labuah Gunuang, Khairul Hadi Dt. Paduko Marajo Lelo, saat meninjau lokasi pengerjaan, Selasa (8/7/2025).

Menurut Khairul, pembangunan ini bukan hanya soal akses jalan, tapi menyangkut keselamatan, kenyamanan, dan masa depan masyarakat. Saat ini, meskipun pengerjaan masih berlangsung dan menerapkan sistem buka-tutup, beberapa bagian jalan sudah bisa dilalui oleh kendaraan.

“Meskipun belum rampung sepenuhnya, tapi sudah bisa dilalui kendaraan,” tambahnya.

Jalur ini selama ini merupakan nadi penting bagi pergerakan ekonomi dan pendidikan warga. Namun sejak tahun 2016, kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki sempat memicu keresahan dan bahkan aksi protes dari warga.

Eva Maria Dirbas, Kasi Pemerintahan Kecamatan Lareh Sago Halaban, turut mengapresiasi langkah cepat Pemprov dalam menjawab keluhan masyarakat. Ia menyebutkan, perbaikan jalan ini sangat membantu para orang tua dalam mengantar anak-anak ke sekolah, serta melancarkan aktivitas ekonomi warga.

“Warga sangat bersyukur. Ini bukan cuma soal kenyamanan, tapi juga soal masa depan anak-anak kami,” ujarnya.

Hal senada disampaikan tokoh masyarakat, Rilson Dt. Mangguang, yang menyebut proyek ini sebagai bukti kehadiran negara dalam menjawab kebutuhan dasar rakyat.

“Mudah-mudahan ini bukan titik akhir, tapi awal untuk melanjutkan pembangunan hingga ke perbatasan Tanah Datar. Masih ada beberapa titik yang butuh perhatian,” harapnya.

Sementara itu, Budi Margana, salah seorang warga yang pernah terlibat dalam aksi protes karena lamanya penantian perbaikan, kini merasa puas.

“Lubang-lubang sudah tertutup, debu tidak lagi berterbangan. Jalan pun mulai lancar. Kami akhirnya bisa bernapas lega,” ungkapnya.

Perbaikan ruas jalan Payakumbuh–Sitangkai ini merupakan bagian dari Proyek Rehabilitasi Jalan Provinsi dengan sistem pengerasan beton (rigid pavement). Proyek tersebut menelan anggaran lebih dari Rp12,3 miliar dan ditargetkan rampung dalam 180 hari kerja, atau sekitar awal September 2025.

Pemprov Sumbar berharap, infrastruktur yang baik dapat mempercepat pemulihan dan pertumbuhan ekonomi daerah serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.


Tidak ada komentar untuk ditampilkan.