Padang Krisis Air Bersih, Ketua DPRD Muharlion Desak PDAM Pulihkan Layanan Segera

PenaHarian.com
3 Des 2025 18:11
2 menit membaca

Padang — Kota Padang tengah menghadapi krisis air bersih setelah banjir besar akhir November 2025 melumpuhkan operasional PDAM. Lebih dari 600 liter per detik pasokan air dari tujuh intake di wilayah utara terhenti total, memicu defisit besar dalam distribusi air bagi warga.

Ketua DPRD Kota Padang, Muharlion, langsung memanggil jajaran direksi PDAM untuk rapat darurat pada Selasa, 2 Desember 2025. Ia menegaskan bahwa penanganan krisis tidak boleh bertele-tele dan PDAM harus mengambil langkah nyata secepat mungkin.

“PDAM harus bergerak cepat. Kita tidak bisa menunggu rapat demi rapat. Masyarakat butuh air bersih sekarang,” tegas politisi PKS tersebut.

Banjir yang merusak infrastruktur PDAM membuat kapasitas tujuh intake turun drastis dari 800 liter per detik menjadi hanya 210 liter per detik. Kondisi ini menyebabkan kesenjangan besar antara kebutuhan dan pasokan air di lapangan.

Untuk mengisi kekosongan suplai, Muharlion menyarankan PDAM meminjam pompa cadangan dari daerah lain yang tidak terdampak. Ia juga mengusulkan langkah darurat berupa suplai air bersih secara bergilir, terutama untuk wilayah yang sama sekali belum mendapat layanan.

“Wilayah yang belum teraliri air harus dipetakan segera. Buat jadwal suplai bergilir agar masyarakat bisa menyiapkan tandon air mereka,” ujarnya.

Muharlion mendesak PDAM mempercepat rekayasa sumber air alternatif dan percepatan perbaikan infrastruktur agar kebutuhan warga dapat terpenuhi minimal dua hari sekali.

Ia menegaskan kembali bahwa air bersih adalah kebutuhan dasar masyarakat. Karena itu, PDAM diminta bertindak cepat, tepat, dan terkoordinasi agar krisis tidak semakin memperburuk kondisi warga pascabanjir.

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.
x