Orang Hanyut di Batang Kundur Belum Ditemukan, BPBD Pasaman Ngaku Tidak Tahu Kronologis

PenaHarian.com
27 Apr 2024 15:42
2 menit membaca

Pasaman, – Kronologis orang hilang (hanyut) di Sungai Batang Kundur, Nagari Cubadak, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat pada Senin 22 April 2024, masih belum terjawab. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman juga belum merilis kronologis peristiwa itu.

BPBD mengaku tidak tahu kronologis maupun informasi dugaan korban hanyut itu merupakan operator excavator tambang emas ilegal di daerah Batang Kundur. “Tugas kami membantu mencari orang yang dilaporkan hanyut. Selain itu kami tidak tahu”, kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pasaman, Ria Desrianti, kepada PenaHarian.com melalui pesan WhatsApp, Sabtu (27/4/2024).

Ria Desrianti membenarkan bahwa korban hanyut tersebut belum ditemukan. “Iya, saya di posko (pencarian) sekarang”, ujar Logistik BPBD Pasaman itu.

PenaHarian.com juga telah berupaya mengonfirmasi Kapolsek Dua Koto, Ipda Antoni Hasibuan, dan Camat Dua Koto, Andi Yusman terkait kronologis dan dugaan korban hanyut merupakan operator tambang emas ilegal di Batang Kundur. Namun Kapolsek dan Camat tersebut belum memberikan penjelasan.

Sebelumnya beredar informasi bahwa korban hanyut diduga operator tambang emas ilegal di daerah itu, namun hingga kini belum terjawab kebenaran informasi tersebut.

Selain itu, sebelumnya diberitakan media massa bahwa aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) atau tambang emas ilegal dengan menggunakan excavator diduga kembali marak di beberapa daerah di Sumatera Barat, termasuk di Batang Kundur, Kabupaten Pasaman.

Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Sinuangon, Nagari Cubadak, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman pada 01 Maret 2024. (dok.kawalbangsa.com)
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Sinuangon, Nagari Cubadak, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman pada 01 Maret 2024. (dok.kawalbangsa.com)

Berdasarkan informasi yang dihimpun baru – baru ini, untuk wilayah Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman tepatnya di kampung Sinuangon ada 1 unit excavator dan Batangkundur 3 unit excavator. Namun sampai saat ini belum ada terdengar kabar adanya penindakan dari aparat kepolisian ke lokasi tersebut.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi, Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono, dan Kapolres Pasaman AKBP Yudho Huntoro telah dikonfirmasi Wartawan melalui pesan WhatsApp, namun belum merespons hingga berita ini diterbitkan.

(Dayat)

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.