Dr. Nani Sholihah, Penanggung Jawab TB di RSUD dr. Rasidin, menjelaskan tantangan dalam mendampingi pasien TBC. Ia menyatakan, “Ada pasien yang sulit diajak berobat, sehingga tugas kami adalah mengedukasi dan mendampingi mereka hingga sembuh.” Nani mengungkapkan, saat ini terdapat sekitar 19 pasien TBC di rumah sakit tersebut, dengan delapan di antaranya masih dalam pengobatan.
Pengobatan TBC bisa berat, seringkali pasien mengalami efek samping seperti mual, kejang, atau bahkan halusinasi. “Kami harus terus mengingatkan pasien untuk mematuhi jadwal minum obat,” tambah Nani, yang sering menghubungi pasien hingga larut malam untuk memastikan mereka mengikuti terapi.
Nani juga mencatat bahwa edukasi kepada pasien tidak selalu berjalan mulus. Ia pernah menemukan pasien yang berbohong mengenai kepatuhan mereka dalam minum obat. “Ada yang mengaku sudah minum obat, padahal tidak. Kami bahkan harus mengawasi mereka untuk memastikan pengobatan berjalan dengan baik,” jelasnya.
Ia berharap pasien yang telah sembuh tidak kembali menjadi penderita TBC. “TB bisa disembuhkan dengan mematuhi jadwal obat, pola makan bergizi, dan istirahat yang cukup,” kata Nani, yang juga merupakan mantan penyintas TB.
Dengan pendekatan yang penuh perhatian dan edukasi yang berkelanjutan, Nani dan tim di RSUD dr. Rasidin berkomitmen untuk mendukung kesembuhan pasien TBC, merajut harapan untuk masa depan yang lebih sehat.