Ketua DPRD Sumbar Muhidi Hadiri Pembukaan Konferensi Wakaf Internasional 2025 di Padang

PenaHarian.com
15 Nov 2025 20:55
2 menit membaca

Padang, – Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Drs. H. Muhidi, MM, hadir pada pembukaan Konferensi Wakaf Internasional 2025 yang dipusatkan di Hotel Truntum Padang, Sabtu (15/11/2025). Acara yang berlangsung meriah dan dihadiri ribuan peserta tersebut menjadi momentum penting bagi penguatan ekosistem wakaf produktif di Indonesia.

Konferensi berskala global ini turut dihadiri berbagai tokoh nasional dan internasional, di antaranya Wakil Presiden RI ke-13 Ma’ruf Amin, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wakil Grand Syaikh Al-Azhar Prof. Muhammad Ad-Duwaini, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, serta delegasi lembaga wakaf dari Mesir, Maroko, Arab Saudi, Kuwait, Malaysia, dan Suriah.

Kehadiran Ketua DPRD Sumbar, Muhidi, menjadi bentuk dukungan legislatif terhadap upaya memperkuat tata kelola wakaf sebagai instrumen pembangunan sosial-ekonomi.

Acara dibuka oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah. Dalam sambutannya, Mahyeldi menegaskan bahwa Minangkabau memiliki sejarah panjang dalam praktik wakaf, dan potensi tersebut perlu dikelola lebih produktif untuk penguatan layanan pendidikan, kesehatan, UMKM, hingga ketahanan sosial.

“Kehadiran para tokoh nasional dan internasional adalah kehormatan bagi Sumbar. Ini menunjukkan bahwa isu wakaf menjadi perhatian global,” ujar Mahyeldi.

Wakil Presiden RI ke-13 Ma’ruf Amin dalam kesempatan itu menyoroti perlunya perbaikan tata kelola wakaf di Indonesia. Menurutnya, potensi wakaf nasional yang diperkirakan mencapai Rp180 triliun per tahun belum tergarap optimal.

“Wakaf tidak hanya soal pahala, tetapi harus melahirkan kemaslahatan nyata. Bila dikelola profesional, wakaf dapat menjadi solusi persoalan sosial, termasuk kemiskinan,” ujarnya.

Menteri Agama Nasaruddin Umar juga menegaskan bahwa ukuran keberhasilan wakaf terletak pada manfaatnya yang berkelanjutan, bukan sekadar nilai fisik aset.

Sementara Ketua MPR RI Ahmad Muzani menilai wakaf berpotensi menjadi modal pembangunan nasional, dari sektor pendidikan hingga UMKM. Ia menambahkan, Sumbar memiliki modal sosial-budaya yang kuat untuk menjadi pelopor dalam pengelolaan wakaf modern.

Konferensi Wakaf Internasional 2025 akan berlangsung selama dua hari. Sejumlah isu strategis dibahas, seperti wakaf untuk pembangunan berkelanjutan, instrumen ekonomi dan investasi, pendidikan, serta kesejahteraan sosial. Beragam agenda pendukung juga digelar, di antaranya pelatihan nadzir bersertifikat, pameran produk wakaf, investment gathering, serta Silaturahmi Nasional Ulama dan Pengasuh Pesantren.

Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Sumatera Barat dan 100 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, didukung oleh BPKH, Bank Nagari Syariah, Paragon Corp, Pemprov Sumbar, serta Pondok Modern Darussalam Gontor.

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.
x