Gubernur Mahyeldi Hadiri Peresmian Proyek PLTP Muara Laboh Unit-2, Simbol Investasi Hijau di Sumbar

PenaHarian.com
27 Jun 2025 20:16
3 menit membaca

BONDOWOSO, JAWA TIMUR — Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh Unit-2 di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, resmi dimulai. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, Kamis (26/6/2025) di PLTP Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, sebagai bagian dari 55 proyek energi baru terbarukan (EBT) nasional yang dicanangkan serentak.

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, hadir langsung dalam peresmian tersebut. Ia menyambut baik dimulainya pembangunan Unit-2 PLTP Muara Laboh sebagai langkah konkret dalam memperkuat posisi Sumbar sebagai daerah ramah investasi di sektor energi hijau.

“Ini bukti nyata bahwa berinvestasi di Sumbar itu tidak rumit. Pemerintah Provinsi siap memfasilitasi dan memberikan kepastian. Pembangunan PLTP Muara Laboh Unit-2 akan membawa dampak positif bagi iklim investasi dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Mahyeldi usai acara.

Gubernur Mahyeldi menekankan bahwa proyek ini sejalan dengan program unggulan Gerak Cepat Sumbar Sejahtera, yang fokus pada pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan dan pembangunan yang pro-lingkungan.

“Kita ingin pembangunan energi tidak hanya berorientasi pada produksi, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya di sekitar kawasan Solok Selatan,” tambahnya.

Proyek Strategis Bernilai Rp8,2 Triliun

PLTP Muara Laboh Unit-2 merupakan ekspansi dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Liki Pinangawan-Muaralaboh yang memiliki potensi panas bumi mencapai 220 megawatt. Unit ini ditargetkan beroperasi secara komersial (COD) pada 2027 dengan nilai investasi mencapai Rp8,2 triliun.

Secara teknis, PLTP ini diproyeksikan mampu menyuplai listrik untuk 900.000 rumah tangga, mengurangi emisi karbon hingga 938.000 ton CO2 per tahun, serta membuka lapangan kerja bagi sekitar 1.500 orang saat masa konstruksi dan 300–400 orang saat operasional.

Gubernur Mahyeldi juga menyebut, Pemprov Sumbar akan terus mendorong pengembangan energi panas bumi di wilayah lain yang berpotensi, seperti Dharmasraya dan Pasaman.

“Kita sedang mengkaji potensi tersebut agar Sumbar semakin maju dalam pengelolaan energi baru terbarukan,” tegasnya.

55 Proyek EBT Resmi Diluncurkan

Presiden Prabowo Subianto dalam kesempatan itu meresmikan 55 proyek energi bersih di 15 provinsi, terdiri dari:

  • 3 PLTP berkapasitas total 91,9 MW
  • 47 PLTS dengan kapasitas 27,8 MW

Sementara itu, 5 proyek lainnya, termasuk PLTP Muara Laboh Unit-2, memasuki tahap awal pembangunan dengan kapasitas gabungan mencapai 260 MW. Beberapa proyek besar lainnya di antaranya:

  • PLTP Ulu Belu (55 MW) – Lampung
  • PLTP Sorik Merapi Unit-5 (41,25 MW) – Sumatera Utara
  • PLTP Salak Binary dan Unit-7 – Jawa Barat
  • PLTP Ijen Unit-1 (34,5 MW) – Jawa Timur
  • PLTP Patuha Unit-2 (55 MW) – Jawa Barat

Acara peresmian turut dihadiri Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Bondowoso, Dirut PT PLN (Persero), serta pimpinan perusahaan pengembang panas bumi seperti PT Supreme Energy Muara Laboh, PT Medco Cahaya Geothermal, dan PT Pertamina Geothermal Energy.

Dengan peluncuran proyek-proyek strategis ini, Indonesia menunjukkan keseriusannya dalam transisi menuju energi bersih dan keberlanjutan lingkungan.


Tidak ada komentar untuk ditampilkan.