PADANG — DPRD Provinsi Sumatera Barat memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan simulasi penanggulangan gempa dan tsunami yang digelar oleh Pemerintah Kota Padang. Langkah ini merupakan bentuk nyata komitmen DPRD Sumbar dalam mendukung edukasi kebencanaan kepada masyarakat agar lebih siap dan tanggap menghadapi potensi bencana.
Sekretaris DPRD Provinsi Sumatera Barat, Maifrizon, mengatakan bahwa gedung DPRD Sumbar telah ditetapkan sebagai salah satu titik evakuasi warga dalam kegiatan simulasi tersebut. Ia menilai, fasilitas dan lokasi gedung DPRD sangat layak dijadikan tempat penyelamatan diri saat bencana terjadi.
“Bangunan DPRD ini dirancang ramah gempa, dengan halaman luas yang dapat menampung banyak warga saat proses evakuasi berlangsung,” ujar Maifrizon saat memantau jalannya simulasi gempa dan tsunami di kompleks DPRD Sumbar, Rabu (5/11).
Maifrizon menambahkan, pihaknya siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan seluruh unsur terkait dalam upaya peningkatan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana.
Sementara itu, anggota Komunitas Siaga Bencana (KSB) Ulakkarang Utara, Elfin, mengapresiasi dukungan penuh dari DPRD Sumbar. Menurutnya, kegiatan simulasi berjalan lancar berkat fasilitas yang disediakan oleh pihak DPRD.
“Kami disambut dengan baik, difasilitasi kebutuhan seperti pengeras suara, akses pagar dan pintu juga dibuka untuk memudahkan proses evakuasi,” jelas Elfin.
Ia menyebutkan, gedung DPRD Sumbar memenuhi kriteria sebagai tempat evakuasi sementara karena memiliki ketinggian yang memadai, kekuatan bangunan yang kokoh, serta area halaman yang luas.
Pemerintah Kota Padang menggelar kegiatan Tsunami Drill dengan melibatkan sekitar 200 ribu warga dari 55 kelurahan di delapan kecamatan yang berada di kawasan pesisir rawan bencana. Kegiatan ini bertujuan untuk menguji kesiapan masyarakat, petugas, serta fasilitas penunjang seperti rumah sakit dan sarana evakuasi lainnya.
Simulasi tersebut turut melibatkan unsur TNI-Polri, Basarnas, BPBD, Dinas Perhubungan, Dinas Pemadam Kebakaran, serta ASN Pemerintah Kota Padang. Para peserta berasal dari kalangan siswa SD hingga SMA, mahasiswa, pegawai swasta, hotel, rumah sakit, hingga pedagang pasar.
Sesuai dengan skenario latihan, tepat pukul 10.00 WIB sirene tanda gempa berbunyi, disusul peringatan dini tsunami. Petugas kemudian mengarahkan masyarakat untuk segera menuju lokasi evakuasi yang telah ditentukan, dengan waktu penyelamatan maksimal 20 hingga 30 menit—yang disebut sebagai golden time.
Melalui kegiatan ini, pemerintah berharap masyarakat semakin teredukasi dan mampu melakukan evakuasi mandiri dengan cepat serta memahami jalur dan lokasi penyelamatan yang aman saat bencana benar-benar terjadi.