DPRD Padang Dukung Sosialisasi Buku Teks Pancasila sebagai Panduan Penguatan Ideologi Bangsa

PenaHarian.com
22 Jul 2025 18:21
3 menit membaca

Padang – Ketua DPRD Kota Padang, Muharlion, menghadiri kegiatan Sosialisasi Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila yang digelar oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Padang, Selasa (22/7/2025). Kehadiran Muharlion sekaligus menegaskan dukungan lembaga legislatif daerah terhadap upaya memperkuat nilai-nilai kebangsaan melalui jalur pendidikan.

Dalam sambutannya, Muharlion menyampaikan bahwa kehadiran BTU menjadi sangat penting bagi para pendidik di sekolah. Menurutnya, buku ini akan membantu guru memiliki panduan yang sistematis dalam mengajarkan Pancasila kepada siswa. “Dengan adanya sosialisasi ini, para pengajar memiliki bahan ajar yang jelas dan terstruktur. Nilai-nilai Pancasila harus disampaikan secara efektif agar benar-benar hidup dalam kehidupan masyarakat,” ucapnya.

Ia menambahkan bahwa pendidikan Pancasila sejak dini memiliki dampak besar terhadap pembentukan karakter generasi muda. Dengan penanaman nilai kebangsaan secara berkelanjutan, anak-anak diharapkan tumbuh menjadi generasi yang memiliki kecintaan tinggi terhadap tanah air. “Jika nilai-nilai Pancasila tertanam dalam diri mereka, anak-anak tidak hanya akan mencintai bangsa ini, tetapi juga mampu memberikan kontribusi, baik di masa kini maupun di masa depan,” tegas Muharlion.

Kegiatan sosialisasi BTU di Padang dianggap strategis karena Sumatera Barat dikenal memiliki tradisi dan falsafah lokal yang sejalan dengan Pancasila. Provinsi ini juga melahirkan banyak tokoh bangsa, di antaranya Mohammad Hatta dan Buya Hamka, yang berperan besar dalam sejarah nasional.

Kepala BPIP, Prof. Yudian Wahyudi, menuturkan bahwa penyusunan BTU dirancang agar tidak sekadar menjadi materi teoretis, melainkan juga bersifat praktis. “Buku ini tidak hanya berisi teori. Sebanyak 70 persen isinya fokus pada praktik kontekstual, sehingga nilai-nilai Pancasila dapat tertanam secara sistematis dalam kehidupan masyarakat, khususnya generasi muda,” jelasnya.

Prof. Yudian menegaskan bahwa revitalisasi Pancasila sangat penting di tengah derasnya arus globalisasi dan tantangan zaman. Nilai-nilai luhur seperti gotong royong, persatuan, dan keadilan sosial harus diterjemahkan dalam tindakan nyata, mulai dari kebijakan publik hingga interaksi sehari-hari. “Kita tidak boleh membiarkan Pancasila berhenti di tataran wacana. Ia harus benar-benar hadir dalam perilaku masyarakat,” ujarnya.

Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga BPIP, Prakoso, yang turut hadir, menyebut bahwa BTU dapat menjadi instrumen praktis dalam membimbing generasi muda. Ia menegaskan bahwa buku ini bukan sekadar untuk dibaca, melainkan digunakan sebagai alat untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila. “Kami mengajak semua pihak, dari pemerintah, akademisi, hingga masyarakat umum, untuk menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam menjawab tantangan global,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Prakoso juga menyoroti kearifan lokal Sumatera Barat yang memiliki filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Menurutnya, filosofi ini menunjukkan bahwa Pancasila telah lama hidup dalam budaya masyarakat Minangkabau. “Kearifan lokal ini membuktikan bahwa Pancasila bukanlah sesuatu yang asing. Ia sudah mengakar dalam kehidupan kita sehari-hari,” tuturnya.

Sosialisasi BTU turut dirangkaikan dengan diskusi interaktif yang melibatkan perguruan tinggi, tokoh masyarakat, dan generasi muda. BPIP berharap kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman, tetapi juga memperkuat komitmen bersama dalam menjadikan Pancasila sebagai landasan berbangsa dan bernegara.

Penutup acara disampaikan kembali oleh Prof. Yudian yang menegaskan harapan agar Pancasila semakin membumi. “Dengan pemahaman yang lebih mendalam dan implementasi nyata, nilai-nilai Pancasila akan terus mengakar kuat, menjaga keutuhan NKRI, serta membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik,” ujarnya.


Tidak ada komentar untuk ditampilkan.