Belajar dari Gempa 2009, Pemprov Sumbar Komitmen Dukung Penuh Riset Mitigasi Internasional di Unand

PenaHarian.com
29 Sep 2025 20:26
2 menit membaca

Padang, Sumbar – Upaya penguatan mitigasi dan manajemen bencana di Indonesia, khususnya Sumatera Barat (Sumbar), mendapat dorongan signifikan dengan dibukanya perhelatan akbar: The 3rd International Conference on Disaster Mitigation and Management (ICDMM) 2025.

Konferensi internasional yang diselenggarakan di Universitas Andalas (Unand) ini resmi dibuka oleh Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar, Vasko Ruseimy, pada Senin (29/9/2025), dan menjadi panggung bagi para ahli global untuk merumuskan kebijakan berbasis sains.

Acara bergengsi ini dihadiri oleh sejumlah tokoh kunci dan delegasi internasional, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman bencana. Turut hadir Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, bersama Sekretaris Utama Rustian, Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti, Wakil Menteri Dikti Saintek Prof. Dr. Fauzan, serta Duta Besar Australia untuk Indonesia, Roderick Brazier.

Dalam sambutannya, Wagub Vasko Ruseimy menyampaikan kebanggaan dan apresiasi yang tinggi atas terpilihnya Unand sebagai tuan rumah forum akademik internasional ini. Ia menekankan bahwa konferensi ini harus memberikan dampak besar bagi Indonesia, terutama Sumbar yang memiliki sejarah kelam kebencanaan, termasuk kerawanan terhadap ancaman megathrust di wilayah pesisir seperti Padang Pariaman.

Mengacu pada tragedi gempa 2009 yang menelan lebih dari 1.100 jiwa dan menyebabkan kerugian ekonomi hingga Rp22 triliun, Wagub Ruseimy menegaskan komitmen penuh Pemprov Sumbar untuk mendukung setiap kegiatan terkait kebencanaan.

“Kami berharap forum ini melahirkan rekomendasi kebijakan konkret yang berbasis penelitian internasional. Kami juga berharap BNPB dapat lebih sering hadir di daerah, tidak hanya saat bencana terjadi, namun dalam upaya mitigasi dan kesiapsiagaan,” ujar Wagub Ruseimy.

Konferensi ICDMM 2025 ini diproyeksikan akan menjadi langkah awal pembentukan jaringan global riset kebencanaan yang kuat. Kehadiran delegasi dari berbagai negara diharapkan mampu membawa pengalaman dan masukan berharga bagi pembangunan fisik maupun non-fisik di Sumbar.

Di akhir sambutannya, Wagub Vasko Ruseimy tidak lupa mengajak Dubes Australia dan seluruh peserta untuk menikmati keindahan alam dan budaya Sumbar, sembari mengingatkan bahwa aset manusia dan budaya ini harus dilindungi melalui upaya mitigasi yang berkelanjutan.

Lahirnya rekomendasi kebijakan berbasis pengalaman berbagai negara dipastikan akan meningkatkan kapasitas mitigasi dan manajemen bencana di Sumbar.

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.