
PADANG — Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyampaikan apresiasi atas kerja cepat PLN dalam memulihkan sistem kelistrikan yang terdampak bencana hidrometeorologi. Seluruh wilayah yang sebelumnya mengalami pemadaman kini telah kembali menyala sepenuhnya. Mahyeldi menyebut keberhasilan tersebut merupakan hasil kerja keras para petugas PLN yang berjibaku siang dan malam di lapangan.
Ia menegaskan bahwa pemulihan kelistrikan menjadi elemen penting dalam percepatan pemulihan daerah pascabencana, terutama untuk menjaga stabilitas layanan publik, memulihkan aktivitas ekonomi, dan memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi. Menurutnya, penormalan listrik yang cepat sangat membantu masyarakat kembali menjalani kegiatan sehari-hari, sementara pemerintah daerah terus mengawal perbaikan infrastruktur lainnya.
Kepala Dinas ESDM Sumbar, Helmi Heriyanto, mengatakan bahwa pemulihan penuh ini dicapai melalui kerja maraton di medan yang berat akibat banjir bandang, longsor, dan akses jalan yang terputus. Pada hari pertama bencana, PLN mencatat 74 penyulang terdampak, 2.302 gardu padam, 270.148 pelanggan terdampak, dan beban padam mencapai 42 MW.
Namun, per pukul 09.00 WIB pada 1 Desember, seluruh penyulang yang terdampak berhasil dipulihkan 100 persen. Sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan, termasuk 247 tiang dan 283 peralatan gardu.
Pemulihan dilakukan oleh tiga unit PLN. UP3 Payakumbuh hanya menangani satu penyulang terdampak dengan beban padam 0,1 MW dan telah normal sepenuhnya. UP3 Bukittinggi menangani 29 penyulang terdampak yang seluruhnya kembali menyala dengan progres pemulihan gardu mencapai 85 persen.
Sementara itu, UP3 Solok memulihkan delapan penyulang dengan beban padam 2,1 MW dan kini seluruh jaringan kembali aktif dengan progres gardu 81,8 persen. Helmi menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil sinergi PLN, TNI/Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat yang bergerak optimal sesuai perannya masing-masing.