Dari Lokasi Banjir Padang, Andre Rosiade Desak Gubernur Pimpin Penindakan Pembalakan Liar

PenaHarian.com
30 Nov 2025 18:43
2 menit membaca

Padang, – Pascabanjir bandang yang mengacaukan aliran Sungai Guo, Kuranji, Wakil Ketua Komisi VI DPR Andre Rosiade turun langsung membawa alat berat untuk menormalisasi sungai yang kini menyimpang dan mengancam permukiman warga.

“Kita kembali ke Guo karena warga masih was-was. Semoga alat berat ini bisa menormalkan kembali aliran sungai. Ini akibat pembalakan liar yang jadi pemicu banjir dan galodo,” ujar Andre di lokasi, Sabtu (28/11/2025), didampingi Anggota DPRD Padang Wahyu Hidayat dilansir dari detik.com.

Pascabanjir bandang yang mengacaukan aliran Sungai Guo, Kuranji, Wakil Ketua Komisi VI DPR Andre Rosiade turun langsung membawa alat berat untuk menormalisasi sungai yang kini menyimpang dan mengancam permukiman warga, Sabtu (28/11/2025).
Wakil Ketua Komisi VI DPR Andre Rosiade turun langsung membawa alat berat untuk menormalisasi sungai yang kini menyimpang dan mengancam permukiman warga di Kuranji Kota Padang, Sabtu (28/11/2025).

Andre menegaskan perlunya tindakan cepat dari Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah. Ia meminta gubernur memimpin Forkopimda untuk menindak jaringan pembalakan liar di hulu yang disebutnya sebagai akar persoalan bencana di Batang Guo dan wilayah lain.

“Gubernur harus hadir mengoordinasikan aparat. Kapolda dan Pangdam juga perlu segera mengusut tuntas pelakunya. Jika tidak serius diselesaikan, saya akan memimpin RDP. Bukti pembalakan liar sudah kami pegang,” tegas Andre.

Wakil Ketua Komisi VI DPR Andre Rosiade ke Padang pada Sabtu (28/11/2025) melihat kondisi pasca banjir.
Wakil Ketua Komisi VI DPR Andre Rosiade ke Padang pada Sabtu (28/11/2025) melihat kondisi pasca banjir.

Selain mengejar pelaku perusakan hutan, Andre menyoroti perlunya percepatan pembangunan infrastruktur pencegahan bencana. Ia menyebut anggaran irigasi yang akan cair pada 2026 di bawah program sumber daya air BWS sebagai langkah penguatan mitigasi.

Wahyu Hidayat menambahkan bahwa satu unit ekskavator PC 200 telah diturunkan dan bekerja beberapa hari ke depan untuk mengebut normalisasi sungai. “Ini jawaban atas permintaan warga kepada Pak Andre,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Ferdinal Asmin dikonfirmasi pada Sabtu (29/11/25) menegaskan bahwa kayu yang menumpuk di muara Batang Kuranji bukan berasal dari pembalakan liar, melainkan terbawa longsor serta potongan dari ladang dan bangunan warga yang tersapu air. Ia menyebut tidak terlihat kayu gelondongan hasil gergaji mesin dalam video yang beredar.

Menurutnya, hulu Batang Kuranji didominasi hutan konservasi, hutan lindung, dan kebun masyarakat. Perubahan tutupan lahan Kota Padang 2019–2024 hanya sekitar 1,08 persen dan sebagian besar beralih menjadi perkebunan.

Groundcheck masih dilakukan. Jika ditemukan indikasi pelanggaran, Ferdinal memastikan akan ada penindakan. Ia menekankan bencana ini diperparah anomali cuaca ekstrem dengan curah hujan sangat lebat berhari-hari.

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.
x