Gubernur Mahyeldi dan Dato’ Ahmad Azzam Bahas Penghargaan Buya Hamka serta Kolaborasi Wisata Religi Maninjau

PenaHarian.com
10 Nov 2025 11:42
3 menit membaca

PADANG — Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, menerima kunjungan kehormatan dari Dato’ Haji Ahmad Azam Ab Rahman, Presiden Wadah Pencerdasan Umat Malaysia (WADAH), di Istana Gubernuran Padang, Senin (10/11/2025). Kunjungan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus mempererat kerja sama antara Sumbar dan Malaysia dalam bidang pendidikan, kebudayaan, serta pengembangan wisata religi.

Dato’ Ahmad Azzam, yang juga merupakan Penasihat kepada Menteri Luar Negeri dan Perdana Menteri Malaysia untuk urusan hubungan antarbangsa, hadir bersama rombongan sebanyak 25 orang. Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas sejumlah agenda penting, termasuk penghargaan internasional untuk mengenang jasa dan pemikiran Buya Hamka, serta peluang kerja sama dalam pengembangan kawasan wisata religi di Maninjau.

Menurut Dato’ Ahmad Azzam, Buya Hamka bukan hanya kebanggaan Indonesia, tetapi juga tokoh besar dunia Melayu dan Islam yang pemikirannya berpengaruh hingga ke Malaysia. Ia menyebut, karya-karya Buya Hamka telah lama menjadi rujukan di berbagai universitas ternama, seperti Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM), Universiti Kuala Lumpur (UNIKL), dan Universiti Islam Antarabangsa Sultan Abdul Halim Mu’adzam Shah (UniSHAMS) di Kedah.

“Malaysia menaruh penghargaan yang sangat tinggi terhadap Buya Hamka. Beliau adalah simbol ulama dan cendekiawan yang mempertemukan nilai Islam dan kemelayuan. Kami berharap kerja sama dengan Sumatera Barat dapat memperkuat pelestarian warisan pemikiran beliau,” ujar Dato’ Ahmad Azzam.

Selain membahas warisan intelektual Buya Hamka, Dato’ Ahmad Azzam juga menyoroti potensi wisata sejarah dan religi di kawasan Maninjau, terutama yang berkaitan dengan perjalanan hidup sang ulama besar. Ia menilai, daya tarik wisata ini sangat potensial bagi wisatawan Malaysia, namun perlu dukungan fasilitas dan infrastruktur yang lebih baik, termasuk penginapan dan sarana pendukung lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Mahyeldi menyampaikan apresiasi atas perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat Malaysia terhadap tokoh-tokoh Minangkabau, khususnya Buya Hamka. Ia mengajak pihak Malaysia untuk turut berkontribusi dalam pengembangan pariwisata di Sumatera Barat melalui investasi dan kolaborasi lintas sektor.

“Sumatera Barat selalu terbuka untuk kerja sama dan investasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Pengembangan wisata religi dan sejarah seperti di Maninjau akan menjadi langkah strategis untuk memperkuat hubungan budaya sekaligus meningkatkan kesejahteraan daerah,” tutur Mahyeldi.

Lebih lanjut, Gubernur Mahyeldi menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan tokoh masyarakat dalam menjaga warisan keilmuan para ulama dan cendekiawan Minangkabau. Ia juga menyambut baik usulan Dato’ Ahmad Azzam untuk mendokumentasikan kontribusi tokoh-tokoh Minang lain yang berpengaruh di kancah internasional, seperti Raja Sulaiman di Filipina dan Rumah Gadang Fatimah di Thailand.

“Hubungan antara Sumatera Barat dan Malaysia tidak hanya didasari kedekatan geografis, tetapi juga oleh nilai-nilai keislaman dan budaya Melayu yang sama. Melalui kerja sama ini, kita dapat terus memperkuat ukhuwah Islamiyah dan memperluas manfaat bagi generasi mendatang,” ungkap Mahyeldi.

Di akhir pertemuan, Dato’ Ahmad Azzam menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Ia menegaskan komitmen pihaknya untuk terus mempererat hubungan kerja sama antara Malaysia dan Sumatera Barat, khususnya dalam bidang pendidikan, kebudayaan, serta pengembangan wisata religi.

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.
x