Silat Minang Menembus Dunia, Vasko Ruseimy Wujudkan Mimpi Besar Ranah Minang

PenaHarian.com
27 Okt 2025 09:35
3 menit membaca

Padang — Cita-cita menjadikan silat Minang dikenal hingga mancanegara perlahan menjadi kenyataan. Di tangan Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, semangat membangkitkan jati diri silat tradisi Minang kini mulai berbuah hasil nyata.

Sejak awal menakhodai IPSI Sumbar, Vasko meyakini bahwa silat Minang tidak hanya warisan budaya leluhur, tetapi juga potensi besar yang bisa melahirkan atlet berprestasi di tingkat dunia. Ia menegaskan dua misi utamanya, yaitu menghidupkan kembali kejayaan silat tradisi Minang di tanah kelahiran, serta mengantar atlet Sumbar mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Keyakinan itu ia bawa pula dalam kiprahnya sebagai Wakil Gubernur Sumatera Barat. Salah satu langkah nyatanya adalah mendorong kebijakan agar Silat Tradisi Minang menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib di SMA, SMK, dan sekolah sederajat di seluruh Sumatera Barat.

“Kita ingin generasi muda Sumbar kembali mengenal akar budayanya. Silat bukan sekadar bela diri, tapi juga pembentuk karakter, etika, dan kebanggaan sebagai urang Minang,” ujar Vasko.

Kini, semangat itu membuahkan hasil melalui sosok Furgon Habil Winata, siswa SMA Negeri 1 Lubuk Basung, yang baru saja menorehkan prestasi gemilang dengan meraih medali emas di Asian Youth Games Bahrain 2025.

Perjalanan Habil dimulai dari gelanggang sederhana di Lubuk Basung, hingga akhirnya mengibarkan bendera Merah Putih di ajang bergengsi Asia. Dalam tiga bulan terakhir, ia mencatat prestasi luar biasa dengan meraih empat medali emas beruntun, masing-masing dari Kejurda Sumbar, Kejurnas Remaja, Asian Silat Competition di India, dan Asian Youth Games di Bahrain.

Keberhasilan Habil menjadi bukti nyata bahwa pembinaan atlet muda di Sumatera Barat mulai menunjukkan hasil positif. “Habil membuktikan, jika dibina dengan sungguh-sungguh, anak-anak kita bisa bersaing di panggung dunia. Ini awal dari kebangkitan silat Sumbar,” tegas Vasko.

Lebih jauh, Vasko melihat pencak silat bukan hanya cabang olahraga, melainkan diplomasi budaya yang merepresentasikan nilai dan karakter bangsa. “Silat harus menembus batas tradisi dan menjadi bagian dari percakapan dunia. Kita ingin silek Minang menjadi kekuatan lunak Ranah Minang yang diperhitungkan di kancah internasional,” katanya.

Ia juga menekankan bahwa Sumatera Barat memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga dan mengembangkan silat karena daerah ini adalah salah satu tanah kelahiran pencak silat di Indonesia. “Mari kita gaungkan kembali nama silek Minang, bukan hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia,” ajaknya.

Kini, impian agar silat Minang mendunia bukan lagi sekadar wacana. Prestasi demi prestasi menunjukkan bahwa mimpi besar itu mulai terwujud. Di bawah kepemimpinan Vasko Ruseimy, silat Sumatera Barat tidak hanya bangkit sebagai olahraga prestasi, tetapi juga menjadi simbol budaya, karakter, dan kebanggaan masyarakat Minangkabau di mata dunia.

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.
x