Percepatan Fly Over Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar dan Deputi Kemenko Infraswil Tinjau Langsung Lokasi Pembangunan

PenaHarian.com
27 Okt 2025 14:33
3 menit membaca

Padang — Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, bersama Deputi Infrastruktur Dasar Kemenko Bidang Infrastruktur dan Wilayah, Muhammad Rachmat Kaimuddin, meninjau langsung lokasi pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik di Padang, Senin (27/10). Peninjauan ini dilakukan untuk memetakan permasalahan yang menghambat percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional tersebut.

Fly Over Sitinjau Lauik merupakan salah satu proyek prioritas pemerintah pusat yang bertujuan mengatasi masalah transportasi di jalur ekstrem Padang–Solok yang selama ini dikenal rawan kecelakaan dan kemacetan akibat medan terjal. Proyek ini diharapkan menjadi solusi permanen untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Sumatera Barat.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Mahyeldi menyampaikan bahwa pemerintah daerah terus mengawasi proses pembebasan lahan dan berkoordinasi intensif dengan seluruh pihak terkait. Menurutnya, dukungan dari masyarakat dan pemerintah setempat sangat membantu kelancaran proses yang sedang berjalan.

“Untuk pembebasan lahan, Alhamdulillah semuanya berjalan baik. Dukungan dari masyarakat, camat, lurah, hingga wali nagari luar biasa. Saat ini kita sedang menyelaraskan data perizinan lahan dengan ketentuan dari ATR/BPN, dan mudah-mudahan segera tuntas,” ujarnya.

Mahyeldi juga menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi langsung dengan Wakil Menteri ATR/BPN guna mempercepat proses perizinan lahan. Meski sempat mengalami keterlambatan dari target awal, ia optimis dengan sinergi lintas kementerian dan pemerintah daerah, proyek tersebut dapat segera dimulai.

“Kita berharap koordinasi ini berjalan lancar sehingga pembangunan bisa dimulai sesuai jadwal dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Deputi Infrastruktur Dasar Kemenko Infraswil, Muhammad Rachmat Kaimuddin, menegaskan bahwa pemerintah pusat terus berupaya mempercepat penyelesaian tahapan administrasi, khususnya terkait lahan. Ia menyebutkan bahwa koordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional, tokoh adat, dan masyarakat setempat menjadi kunci utama dalam mempercepat proses pembangunan.

“Guna percepatan pembangunan, kami terus berkoordinasi dengan BPN, pemerintah daerah, serta masyarakat sekitar. Memang masih ada pekerjaan rumah untuk memperkuat sinergi dengan pihak ATR/BPN agar perizinan lahan bisa segera diselesaikan. Setelah itu, rekan-rekan di PU dapat langsung bekerja di lapangan,” jelas Rachmat.

Berdasarkan data yang disampaikan, total investasi pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik Panorama mencapai Rp2,8 triliun, dengan tambahan biaya operasional dan pemeliharaan sebesar Rp562 miliar. Proyek ini membutuhkan lahan seluas 18,7 hektare, di mana 8,6 hektare di antaranya berstatus hutan lindung.

Pekerjaan konstruksi meliputi pembangunan jalan sepanjang 2,8 kilometer dengan tiga jembatan utama. Jembatan pertama memiliki panjang sekitar 152 meter, jembatan kedua sepanjang 120 meter, dan jembatan ketiga sekitar 100 meter.

Peninjauan ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Kepala Balai BPJN Sumatera Barat Elsa Putra Friandy, Plt. Kepala Dinas BMKTCT Provinsi Sumbar Dedi Rinaldi, Kepala Dinas Perkimtan Ahdiarsyah, serta Kabiro Adpim Setda Provinsi Sumbar Ria Wijayanti.

Pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik menjadi salah satu proyek strategis yang sangat dinantikan masyarakat Sumatera Barat. Selain meningkatkan keselamatan dan efisiensi transportasi, proyek ini diharapkan mempercepat arus barang dan jasa, serta memperkuat konektivitas ekonomi antara wilayah pesisir barat dan daerah pedalaman Sumatera Barat.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah, proyek monumental ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam pembangunan infrastruktur Sumatera Barat yang lebih maju dan berkelanjutan.

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.
x