PADANG, — Momen penting bagi dunia karate Sumatera Barat terjadi di Hotel Truntum Padang, Kamis pagi, 26 Juni 2025. Ratusan tokoh dan pengurus FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia) dari berbagai daerah di Sumbar berkumpul dalam Musyawarah Provinsi (Musyprov) yang sarat nuansa kekeluargaan dan persatuan.
Tanpa proses pemungutan suara ataupun kandidat pesaing, forum Musyprov secara bulat menetapkan Khairudin Simanjuntak sebagai Ketua Umum FORKI Sumatera Barat. Dukungan penuh dari seluruh pengurus kabupaten dan kota mengantarkan pria asal Dapil Pasaman yang kini duduk sebagai anggota DPRD Sumbar itu terpilih secara aklamasi.
Baca juga: Khairuddin Simanjuntak Calon Tunggal Ketum FORKI Sumbar 2025-2030
“Menjadi bagian dari FORKI bukan hanya kehormatan, tapi tanggung jawab untuk membentuk karakter dan jiwa sportivitas generasi muda kita,” ujar Khairudin dalam pidato penerimaannya, yang langsung disambut gemuruh tepuk tangan.
Terpilihnya Khairudin Simanjuntak sebagai calon tunggal bukan tanpa alasan. Ia dikenal luas sebagai figur muda yang konsisten dalam dunia kepemudaan dan olahraga. Kiprahnya di Gerindra serta pengalamannya memimpin berbagai organisasi membuat banyak pihak menilai ia adalah pemimpin yang mengerti dinamika lapangan dan strategi kebijakan.
“Beliau bukan hanya aktif di organisasi, tapi punya kapasitas untuk menjembatani kebutuhan atlet dengan pengambil kebijakan,” ucap salah satu pengurus dari Kabupaten Pesisir Selatan.
Dengan posisi strategisnya di DPRD Sumbar, banyak yang optimis kepemimpinan Khairudin akan membuka peluang besar bagi kemajuan pembinaan karate di ranah Minang, terutama dalam aspek anggaran, fasilitas, dan program pelatihan.
Berkomitmen pada perubahan nyata, Khairudin mengumumkan program kerja 100 hari pertamanya yang berfokus pada:
- Penguatan komunikasi lintas cabang FORKI se-Sumbar
- Pendataan potensi atlet muda daerah
- Penyusunan roadmap pengembangan karate menuju Kejurnas
- Pemenuhan kebutuhan pelatih dan wasit bersertifikat
Langkah ini menjadi jawaban atas tantangan yang disampaikan sejumlah pengurus, seperti minimnya fasilitas latihan, kesenjangan pelatihan, dan kurangnya regenerasi di bidang kepelatihan.
“Kami butuh pemimpin yang turun langsung ke lapangan, bukan hanya tampil di forum-forum formal. Dan Pak Khairudin sudah membuktikan keseriusannya sejak awal,” ujar Miko, pelatih muda dari Dharmasraya.
Sebagai penutup acara, para sesepuh FORKI menyerahkan sabuk kehormatan kepada Khairudin Simanjuntak—sebuah simbol bahwa estafet kepemimpinan telah beralih, disertai harapan baru yang lebih besar.
“Kalau dulu kita berjalan sendiri-sendiri, hari ini kita mulai melangkah sebagai satu kesatuan. Saatnya karate Sumbar bersuara di level nasional,” ujar Ketua Panitia dengan semangat.