LIMAPULUH KOTA — Harapan puluhan tahun masyarakat akhirnya terwujud. Jembatan Batang Namang yang menghubungkan Jalan Provinsi Kota Payakumbuh–Suliki di Kabupaten Limapuluh Kota kini telah selesai dibangun. Warga pun menyampaikan rasa syukur dan terima kasih mendalam kepada Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, atas terealisasinya pembangunan yang telah lama dinanti tersebut.
Pj. Walinagari Guguak VIII Koto, Mulyadi, S.STP, menyampaikan rasa syukur mewakili seluruh masyarakat. Ia menilai kehadiran jembatan tersebut membawa perubahan besar dalam kehidupan warga sehari-hari, terutama dalam hal mobilitas dan ekonomi.
“Alhamdulillah, terima kasih Pak Gubernur. Dengan adanya jembatan ini, segala kesulitan transportasi kini teratasi. Akses masyarakat menjadi lancar, baik untuk aktivitas sosial maupun ekonomi,” ucap Mulyadi.
Menurutnya, jembatan Batang Namang adalah jalur utama bagi warga Nagari Guguak VIII Koto yang menghubungkan Suliki dan Payakumbuh. Sebelum dibangun, kondisi jembatan sangat memprihatinkan: tiang-tiang penyangga mulai patah, jalan berlubang, dan tidak layak dilewati kendaraan berat.
Pembangunan jembatan tersebut dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar sepanjang 15 meter dengan total anggaran sebesar Rp4,1 miliar melalui APBD 2022.
“Jembatan ini jadi simbol kemajuan nagari kami. Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Sumbar, semoga pembangunan ini membawa berkah bagi kita semua,” tambah Mulyadi.
Senada dengan itu, Safriadi M., Kepala Jorong Tiakar, juga menyampaikan rasa terima kasihnya. Ia menekankan betapa pentingnya jembatan tersebut bagi mobilitas hasil pertanian dan akses pendidikan.
“Dulu jembatan ini darurat. Anak-anak sekolah bahkan harus turun dari kendaraan dan berjalan kaki. Sekarang semua sudah berubah. Alhamdulillah,” ujarnya dengan penuh haru.
Safriadi mengungkapkan bahwa sebelum jembatan dibangun, warga kesulitan mengangkut hasil panen seperti beras dan jagung. Kini, roda perekonomian pun bergerak lebih lancar.
Warga lainnya, M. Syahrul (48), menyebut jembatan permanen ini sebagai berkah yang telah dinanti selama lebih dari 30 tahun. Ia mengingat kembali masa-masa sulit ketika kendaraan besar harus putar balik karena jembatan rusak parah.
“Sudah sering terjadi kecelakaan di sini. Kami sangat bersyukur jembatan ini akhirnya dibangun. Semoga Allah SWT membalas kebaikan Pak Gubernur dan jajarannya,” tuturnya.
Pembangunan infrastruktur memang menjadi salah satu fokus utama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Gubernur Vasko Ruseimy. Melalui program unggulan Gerak Cepat Sumbar Kuat, pemerintah menunjukkan komitmennya membangun Sumatera Barat yang lebih terhubung dan sejahtera.