JAKARTA — Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Muhidi, mendorong agar Anjungan Sumatera Barat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) benar-benar menjadi representasi kekayaan budaya Minangkabau yang membanggakan. Menurutnya, anjungan tersebut seharusnya tampil sebagai etalase Ranah Minang yang mampu menarik wisatawan sekaligus memperkuat sektor ekonomi masyarakat.
“Anjungan ini bukan sekadar tempat wisata, tapi wajah Sumatera Barat di tingkat nasional. Karena itu, sarana, prasarana, dan strategi promosi yang baik harus menjadi perhatian utama agar budaya Minangkabau makin dikenal luas,” ujar Muhidi saat meninjau langsung kondisi Anjungan Sumatera Barat di TMII, Jakarta, Sabtu (8/11).
Ia menilai, pengelolaan yang profesional dan pelayanan yang prima sangat penting untuk menciptakan pengalaman berkesan bagi setiap pengunjung. Dengan begitu, anjungan dapat menjadi daya tarik tersendiri di antara berbagai paviliun daerah di TMII.
Selain itu, Muhidi juga mengingatkan Badan Penghubung Sumatera Barat agar seluruh petugas yang bertugas di anjungan ikut berperan aktif sebagai duta budaya Minangkabau. Menurutnya, keramahan, sikap melayani, dan kemampuan memberikan informasi yang baik kepada wisatawan merupakan bentuk promosi paling efektif.
“Setiap karyawan harus menjadi wajah keramahan orang Minang. Cara mereka melayani dan berinteraksi akan meninggalkan kesan tersendiri bagi wisatawan,” tegasnya.
Ia juga meminta agar koordinasi terus dilakukan untuk meningkatkan fasilitas di anjungan, sehingga pelayanan terhadap pengunjung bisa semakin maksimal.
Sementara itu, Kepala Seksi Promosi Daerah, Sari Anggraini, menyampaikan bahwa masih ada beberapa fasilitas yang perlu ditambah, seperti penyediaan mobil dan motor listrik untuk menunjang operasional, serta pembangunan toilet tambahan bagi wisatawan.
Sari juga mengungkapkan bahwa Anjungan Sumatera Barat termasuk dalam lima besar anjungan paling ramai di TMII, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Ia berharap, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan DPRD, anjungan ini bisa semakin berkembang dan menjadi ikon promosi budaya Minangkabau di kancah nasional.